Mon 5-May-2025

Bahrain dan Lumpur Normalisasi

Minggu 13-September-2020

Deklarasi tripartit antara raja Bahrainperdana menteri penjajah Israel dan presiden Amerika bukanlah hal yang aneh.Bahkan kita sudah memprediksi hal itu dan dengan kecepatan maksimum di mana Trumpbergegas untuk memperbarui masa jabatan keduanya dalam pemilu AS Novembermendatang dan ingin meningkatkan rekor pencapaiannya di kawasan Timur Tengahdi mana dia berjanji untuk mengintegraksikan pendudukan dan memastikansupremasi militernya. Itulah yang dilakukannya secara jelas untuk memenangkansuara kaum Yahudi dan lobi Zionis.

Oleh karena itu Bahrain hanyalahnama yang digunakan dalam deklarasi ini dan telah kehilangan kehadirannya sejakbertahun-tahun yang lalu setelah menjadi pengikut Arab Saudi dan menerapkankebijakan yang ditetapkan oleh Riyadh terutama setelah apa yang dikenalsebagai intervensi Teluk Saudi untuk melindungi rezim Bahrain. Namun transformasiyang sebenarnya adalah implementasi kebijakan Saudi-Emirat dalam berurusan danbekerjasama dengan penjajah Israel dan hilangnya peran keduanya dalammendukung isu perjuangan Palestina.

Seperti yang dilakukan UEA beberapaminggu lalu sikap Bahrain datang dengan silinder yang sama tetapi dengansedikit perubahan dalam tangga musik dan tidak menyajikan alasan pembenaranyang disajikan oleh UEA.

Netanyahu menari dalam kegembiraan terhadapperjanjian baru ini dan mengungkap hubungan rahasia ke publik. Begitu jugarekannya Trump dia mendapat manfaat dari perjanjian ini untuk kepentinganpartisan pribadi di dalam entitas Israrel di mana Netanyahu muncul sebagaipahlawan yang tiba dan berkeliaran di ibukota-ibukota Arab membuka markas bagiMossad untuk bergerak dengan nyaman di Teluk dan berenang beberapa meter dariIran. Bahkan dia dapat menempatkan peralatan mata-matanya di dalam rumah Irandengan mendapatkan perlindungan Arab mulai dari UEA Bahrain Arab Saudi danlainnya.

Kita mungkin menyaksikannegara-negara lain jatuh ke dalam lumpur pengkhianatan dan normalisasi resmi Arabdan memamerkan hubungan antara kedua belah pihak dan rezim-rezim tersebutterbebas dari beban persoalan Palestina dan permusuhannya berpindah secaraterbuka seperti yang dilakukan Arab Saudi dan UEA. Sehingga Teluk mempersempitIran serta memburu para pendukung perlawanan di Palestina secara finansialatau mencegah pasokan senjata untuk melemahkannya.

Otoritas Palestina yang menentanghal ini memikul sebagian tanggung jawab atas apa yang terjadi karena ituadalah produk dari perjanjian Oslo yang dilakukan dengan penjajah Israel danmenciptakan pembenaran palsu bagi rezim-rezim tersebut untuk pengkhianatan dannormalisasi dengan penjajah Israel. Dan hari ini sulit bagi Otoritas Palestinauntuk melawan dan menghadapi aliansi tersebut.

Meskipun Aarab secara resmi (rezim)melakukannya. Namun harapan akan tetap pada rakyat untuk menyatakan bahwahubungan jahat dan keji tersebut adalah tindakan kriminal dan pengkhianatandan menegaskan bahwa para pembela dan pendukung isu perjuangan Palestina danyang mengangkat slogan permanen mereka “Palestina adalah Persoalan Saya”melawan tanaman jahat yang dipelihara oleh Trump yang mengatakan Palestinabukan persoalan saya dan mereka ini jumlahnya sedikit lagi ditolak bekerja sepertianak laki-laki dan perempuan di lantai sekutu Netanyahu. (was/pip)

Short Url:

Coppied

Lebih banyak dari: Iyad Al-Qara