Mon 5-May-2025

Apakah Amerika Mengubah Kebijakannya Terhadap Hamas?

Senin 31-Mei-2021

Banyak penulis dan analis telah membahas gagasan untuk mengubahkebijakan Amerika terhadap Hamas mengingat pemerintahan Amerika di bawahPresiden Biden mengambil kebijakan yang sama sekali berbeda dengan apa yang ditemouholeh pemerintahan sebelumnya yang dipimpin Presiden Trump dan kelompok inimendukung idenya dengan menghadirkan bukti yang mendukung penghapusan Houthidari daftar teroris dan bernegosiasi dengan gerakan Taliban dan Biden komitmendengan solusi dua negara berbeda dengan apa yang diusulkan oleh mantanPresiden Trump yang menempuh jalan deal of century (kesepakatan abadini).

Untuk mengetahui ide ini dan berusaha memahaminya kita harusmengedepankan beberapa fakta di depan mata kita ketika kita mencoba membacapemikiran Presiden Biden agar membaca adegan tidak berdasarkan sekat-sekatyang disertai dengan keinginan tersembunyi yang dikaburkan oleh tirai tebaldari sikap Amerika yang tidak adil terhadap rakyat Palestina selamabertahun-tahun pendudukan. Apakah pemerintah Amerika Serikat saat inibenar-benar mengubah kebijakannya terhadap Hamas? Dan apakah benar bahwa Hamas akanmenerima telepon dari Gedung Putih dalam waktu dekat seperti yang dikatakanseorang analis Israel? Saya tidak berpikir bahwa saat ini hal itu mungkinkarena beberapa alasan berikut.

1. Masalah Taliban atau Houthi berbeda dalam prinsip dankonsekuensinya dengan masalah Palestina. Kedua masalah tersebut (Taliban danHouthi) bersumber pada konflik sipil internal antara komponen masyarakat Yamandan Afghanistan dan ini adalah perbedaan radikal pertama yang berbeda denganmasalah Palestina yaitu masalah pendudukan permukiman Barat yang menjadi ujungtombak proyek Barat di wilayah tersebut dan pada dasarnya itu adalah kebijakanBarat Amerika yang tetap terhadap wilayah tersebut dan mungkin lebih dari ituadalah proyek Zionis Yahudi yang diprakarsai oleh Herzl dan menemukan jalanuntuk mencapainya dalam realitas melalui usaha Yahudi untuk mendirikan tanahair nasional maka jika bukan karena keputusan Inggris dengan DeklarasiBalfour Negara (Israel) tidak akan ditemukan dalam realitas.

Masalah lainnya adalah bahwa kebijakan Amerika dalam bentuknyayang pragmatis tidak terlalu memperhatikan pada ide dan ideologi selamaide-ide tersebut tidak bertentangan dengan kepentingannya atau mungkin hanyaslogan-slogan yang kosong dari konten dan isinya adalah hubungan dankepentingan yang mungkin disepakati antara kedua pihak perimbangan dan inilahyang terjadi dalam praktik di dua kasus Afghanistan dan Yaman.

2. Kebijakan Amerika yang diadopsi oleh Presiden Biden terhadapsolusi dua negara adalah kebijakan yang didasarkan pada perlunya menjagakeberadaan (Israel) di kawasan sebagai negara adidaya regional baik dari segimiliter maupun ekonomi dan dalam hal itu adalah kelanjutan dan kelangsungannyaseperti yang dilihat oleh Presiden Biden. Tanpa itu solusi yang diusulkanadalah solusi satu negara sebagaimana yang ditulis Thomas Friedman baru-baruini dan solusi ini tidak menginginkan pemusnahan (Israel) menurut apa yangdipikirkan orang Amerika dan inilah yang tidak diinginkan Biden.

3. Perubahan kebijakan Amerika terhadap Hamas dalam pandangansaya bergantung apakah Hamas akan berubah menjadi seperti Fatah versi (Islam).Ide-ide seperti yang disebutkan sebelumnya tidak terlalu diperhatikan olehpemerintah Amerika dengan semikian Hamas harus melepaskan perlawananbersenjata dan menerima dengan jelas syarat-syarat yang diterima sepenuhnyaoleh PLO kemudian membiarkan persoalan tersebut dirundingkan sesuai keinginanIsrael yang telah dipraktikkan selama tiga puluh tahun dan hingga kini belummenghasilkan sesuatu yang nyata dan mungkin membutuhkan Hamas (jika bisadibilang) bahwa Hamas menerima persyaratan Amerika hingga tiga puluh tahunnegosiasi lagi semoga sampai pada negara yang hilang.

4. Jika kita berasumsi untuk argumen bahwa pemerintah Amerikamungkin setuju untuk berkomunikasi dengan Hamas seperti sekarang danmenghapusnya dari daftar teroris maka pendekatan Amerika (yang diasumsikan)ini akan berbenturan dengan penentangan regional yang kuat dari partai-partaiArab yang melihat bahwa Hamas pendekatan dan prinsip-prinsipnya sebagaiancaman langsung terhadap keberadaan mereka karena gerakan tersebut bisa menginspirasibangsa-bangsa Arab dan Islam. Dan karenanya keberhasilan Hamas dalam menembuspolitik Amerika sambil tetap teguh dalam sikap-sikap dan pendririannya akanmeningkatkan perasaan nasionalisme dan mengangkat martabat nasional bangsa-bangsatersebut mengingat Hamas yang dengan keteguhannya merupakan gerakan yangtelah memaksa Amerika dan selanjuntya penjajah Zionis untuk berususan menghadapinyayang mungkin secara internal berdampak pada rezim-rezim yang gagal total dalamopsi perdamaian yang rasa nasionalisme umumnya dipermalukan setelah Israel mempaktikkansuperioritas dan arogansi dalam hubungannya dengan semua negara yang telahmenandatangani perjanjian damai.

5. Hamas adalah bagian dari aliansi regional yang merupakanaliansi yang memusuhi kebijakan Amerika dan kehadiran Zionis di wilayahtersebut. Bisa jadi penerimaan pemerintah AS untuk berurusan dengan Hamas dapatmewakili semacam kemenangan bagi aliansi yang memusuhi ini dan inilah yang tidakdapat diterima oleh pemerintah Amerika.

Untuk semua hal di atas saya melihat bahwa gagasan untuk menghapusHamas dari daftar teroris Amerika dan mulai berkomunikasi dengannya atas dasarini adalah gagasan yang tidak ada dalam kebijakan Amerika saat ini terhadapkawasan tersebut yang terus mendukung ( Israel) dengan segala cara dandukungannya serta berupaya untuk menjaga keamanannya dan kelangsunganeksistensinya sebagai perampas atas tanah Palestina sebagai kepentinganlangsung Amerika. (was/pip)

Short Url:

Coppied