(Aleg Parlemen Palestina dari Al-Quds)
Al-Quds (Israel Jerusalem) saat ini melalui fase paling serius dan berbahaya. Sejak Israel berdiri logika Israel bekerja keras menghapus semua cap asli kota suci ini dan ingin menjadikannya kota yahudi luar dan dalam dan mencampakkan kultusnya dari kaum muslimin dan Kristen.
Al-Quds benar-benar dalam bahaya hakiki tanah dan penduduknya kini dan akan datang. Pasalnya Israel ingin meyahudikannya di setiap kerikilnya ingin mengusir penduduk aslinya ingin mengisolasinya secara ekonomi dan social dari dimensi nasional Palestina dan Arab menggelar segala jenis aksi pelecehan pengekangan dan pemerasan dari menggusur rumah menyita asset menyita dokumen identitas menutup lembaga nasional membangun jalan baru dengan menggusur pemukiman warga p membangun tembok rasial mempersempit ruang ibadah dan menggelar permusuhan terhadap tempat suci dan lain-lain. Bahkan tidak ada yang hidup dan mati di kuburan Palestina kecuali terkena dampak kejahatan is ini tidak pula batu dan pohon semua menjadi sasaran kejahatan Israel.
Semua data dan realitas menegaskan bahwa situasi Al-Quds sangat sulit diatasi pada saat ini. Factor intinya tidak ada rencana bersama untuk mengatasi dan menyelamatkannya. Selain itu tidak tersedianya perangkat obat anti yahudisasi dan pembangunan pemukiman di apotik Arab dan Negara-negara Islam.
Meski pemerintah Israel silih berganti kendali kekuasaannya dari partai Likud ke Buruh namun semua sepakat untuk yahudisasi Al-Quds dan menjadikannya ibukota abadi Israel yang tidak pernah terbebani dengan keputusan apapun dari dunia Arab dunia Islam atau dunia internasional.
Barangkali kita masih ingat ucapan menhan Israel Moshe Dayan pasca pencaplokan Al-Quds Timur pada saat ia melakukan ritual di tembok ratapan (Al-Barraq) “Tidak ada perpisahan setelah hari tidak isolasi dan pengusiran. Kita akan bersama-sama sebagai bangsa di tanah air kita dan di tembok ratapan kita.”
Jika menyaksikan security pemukiman yahudi di Palestina dan mengamati kegilaan aksi yahusisasi di Al-Quds kita akan putus asa dan patah arang. Musuh-musuh kita sudah sampai pada tingkat yang sangat jauh dalam rencana kejahatan mereka. Sementara di sisi lain umat kita terpecah dan berantakan. Bahkan Al-Quds sudah masuk dalam terowongan gelap Arab dan umat Islam pada saat kota suci ini masuk dalam cahaya yahudi dan zionisme.
Al-Quds hingga kini belum melihat tindakan nyata dari dunia Arab dan Islam yang bisa menjaga identitas dan menjaganya dari konspirasi musuh-musuhnya. Al-Quds hanya melihat kecaman. Semua konferensi dari taraf kecil dan besar hanya mengecam tindakan Israel yang illegal di Al-Quds.
Padahal Allah memuliakan Al-Quds dan sekitarnya memuliakan nabi paling mulia Muhammad saw. berkunjung dan shalat di sana mengimami para nabi kemudian naik ke Sidratil Muntaha Al-Quds adalah tanah mahsyar Allah mengaitkan masjid Al-Aqsha dengan Masjidil Haram. Sampai kiamat pun keduanya tidak akan pernah terlepas sebagai tempat suci umat Islam. Betapapun besarnya kezhaliman mereka. Sebab Masjid Al-Aqsha dan Al-Quds adalah ayat di dalam kitab Allah.
Al-Quds bukan seperti kebanyakan kota atau ibukota lainnya. Kota ini pusat sinar yang tidak akan padam yang dinyalakan dengan bahan bakar sejarah agama dan budaya. Menyelewengkan Al-Quds berarti menyelewengkan bagian dari sejarah kita agama kita dan budaya kita disamping sebagai kejahatan.
Kehebatan Al-Quds adalah bahwa sejarah manusia selalu bergerak berubah. Aggressor zionis ke Al-Quds tidak sendirian. Dalam sejarah panjangnya kota Al-Quds menghadapi berbagai agresi dan penghancuran dan pembangunan kembali sebanyak 18 kali. Dalam setiap pembebasannya selalu posisi umat Islam dalam keadaan kepala tegak penuh harga diri terhormat serta membanggakan. Ini rahasia Allah agar kita tetap bertahan.
Meski aggressor zionis cukup bertahan lama di negeri kita mereka pasti hengkang seperti para aggressor sebelumnya. Perang terbesar pernah terjadi di Palestina dan itu belum lama. Misalnya perang Al-Hittin Ajnadin Aen Jalut Yarmuk dan lain-lain. Dan sesuatu yang dirampas secara paksa tidak akan bisa dibebaskan kecuali dengan paksa. Fase umat yang penuh keterpurukan saat ini hanyalah tahapan dalam sejarah yang pasti akan berganti dengan fase lain.
Keterpurukan dan kelemahan umat kita hari ini bukan takdir abadi. Apa yang tidak bisa kita capai hari ini akan kita capai besok dengan izin Allah. “Dan itulah hari-hari Kami pergilirkan di antara manusia”. (Ali Imran: ) Allah menasihati kita “Jangan kalian terhina dan sedih sementara kalian paling tinggi jika kalian beriman” (Ali Imran: )
“Dan sungguh Allah akan menolong orang yang menolong-Nya” Dan Allah menjanjikan kita kemenangan melawan Yahudi. “Maka jika datang janji pertama….”
Sebagai penutup yang seharusnya kita lakukan – seperti kata Nasher Utsman pemred harian Ar-Ray Qatar adalah bekerja dan beramal dengan sekuat tenaga kita untuk mempertahankan Al-Quds agar tetap hidup di hati kita kita baca sejarahnya kita ikuti perkembangan berita dan peristiwanya. Kemudian pengetahuan itu kita tanamkan dalam pembulu darah anak-anak kita keturunan dan generasi kita mendatang.
Barangsiapa yang mencintai Al-Quds berkorban untuknya maka itulah kunci kemenangan di dunia dan akhirat. “Pada hari itu orang mukmin bergembira dengan pertolongan Allah”
Meski musibah silih berganti menerpa kita jangan pernah ada putus asa dalam hati kita. Kita katakana kepada Al-Quds “Sebentar wahai senandung kehidupan sabarlah dengan baik wahai ibu para nabi dan syuhada.” Jangan katakan “Selamat tinggal Al-Quds. Tapi katakana “Pertemuan dan kemenangan pasti dengan izin Allah.” (bn-bsyr)