Tue 6-May-2025

Al-Qassam vs Israel Perundingan Lewat Media

Selasa 12-Juli-2016

Kesepakatan Turki dan Israel akhirnya kosong dari serdaduIsrael yang disandera di Jalur Gaza. Pemerintah zionis tak berhasilmengembalikan serdadu mereka yang disandera. Pemerintah penjajah dikecam dandiprotes akibat ini dan akhirnya mengeksport persoalan ini kepada media massaserta mengklaim sudah ada mediator untuk melakukan perundingan. Namun pihakBrigade Izzuddin Al-Qassam menepis perundingan ini.

Kesepakatan dengan Turki bukan hanya menjadi pesimistis bagikeluarga serdadu Israel yang hilang mamun juga bagi pemerintah penjajah yangterbentur oleh kekeukeuhan sikap perlawanan sejak berakhir perang 2014 yangmensyaratkan agar membebaskan 50 tawanan Palestina sebelum membahas perundinganserdadu Israel yang disandera perlawanan. Ini baru syarat mukadimah jika maumemulai perundingan.

Tak Ada Perundingan

Melalui media massa – Israel berusaha mempromosikan versiyang menyesatkan terkait serdadu mereka yang hilang di Gaza baik propagandaperundingan melalui mediasi atau dengan cara Israel tidak mau menyampaikan faktasebenarnya terkait nasib anak mereka di Gaza.

Semua usaha dari upaya Dubes Qatar hingga perundingan Turki&ndash Israel tidak berhasil memenuhi syarat yang dipatok oleh kelompok perjuangperlawanan Palestina. Menurut penulis dalam waktu ke depan tak ada perundingansoal ini sampai syarat kelompok perlawanan dikabulkan. Semua isu yang disebar Israeldi media masa hanya bohong.

Perundingan Via Media Massa

Awal April tahun ini perundingan melalui media massa soalini makin &nbspmenghangat antara BrigadeIzzudin Al-Qassam dan Israel. Untuk pertama kalinya diungkap rekaman jurubicara media Al-Qassam yang menegaskan bahwa serdadu Israel yang mereka sanderaada beberapa orang termasuk nasib serdadu Hadar Golden dan menampik adanyaperundingan apapun. Ini membantah statemen Netanyahu dalam konferensi persnya.

Pemerintah Israel melalui media massa menyatakan syaratperlawanan tidak bisa diterima dan payung utamanya hanya pembebasan 40 tawananyang disandera di perang 2014 oleh Israel. Israel menolak membayar mahal hanyauntuk jasad yang sudah mati dari serdadu Israel. Namun Al-Qassam langsungmenolak tawaran Israel. Sontak saja pemerintah Israel mendapatkan sasaranamarah keluarga serdadu Israel yang disandera. Mereka meminta agar mengungkapversi kisah sebenarnya tentang nasib keluarga mereka.

Sementara Al-Qassam sendiri selama ini yakin benar bahwa Israelakan membayar sebesar apapun syaratnya meski harus menunggu waktu. Al-Qassamhanya butuh waktu dan tidak mau tunduk di bawah tekanan. Mereka sudah sudahmemiliki pengalaman panjang saat menggulirkan persoalan Gilad Shalit yangmemakan waktu hingga 5 tahun tanpa ada kompromi.

Israel juga terus berusaha menekan Hamas agar mundur darisyaratnya. Namun pihak sayap militernya tetap berkeras dengan syaratnya. Protesdi kalangan Israel pun makin keras sehingga mereka tidak akan mampu lari darimasalah ini.

Protes Keras Keluarga Serdadu Israel Tersandera

Langkah nyata paling keras terakhir dilakukan keluargaserdadu Israel dalah keluarga Shaul Aron yang memblokade jalan sehingga trukdan kontener yang membawa bantuan ke Gaza tidak bisa melintas. Juga protes didepan rumah PM Israel. juga dari keliarga Hadar Golden yang sebelumnya tidakmemprotes yang berasal dari keluarga kanan ekstrim yang memiliki Jewish HomePartai termasuk partai pemegang kunci pemerintahan saat ini.

Persoalan ini akan dimanfaatkan oleh oposisi Israeluntuk terus memojokkan pemerintah sekarang. (asyaraqqatar/at/pip)

Short Url:

Coppied