Warga Al-Quds suka citabersama warga Tepi Barat Jalur Gaza Palestina 1948 Yordania dan semua duniaArab dan Islam. Namun apa setelah kemenengan Al-Quds?
Batu bata yang harus diletakkansetelah ini menyadari bahwa pertempuran ini memiliki serial panjang yang belumberakhir. Jangan berpangku tangan bermalasan turun gunung menikmati hartarampasan. Kita harus tahu capaian yang kita sudah raih namun bukan menyarungkanpedang kembali. Sebab penistaan tempat suci dan hak masih terus akandipertontonkan oleh Israel.
Kedua bekerja berdasarkancapaian warga Al-Quds dalam perang mereka. Mereka menang karena bersatu dilapangan dan memaksa Israel untuk menyerah tanpa melupakan faktor-faktorkemanangan mereka.
Ketiga bekerja di atasprinsip-prinisp utara hak Palestina. Hanya Al-Aqsha yang bisa menyatukan umatIslam sebagai telah menyatukan warga Al-Quds. Namun Al-Aqsha sampai saat inimasih dalam kekuasaan penjajah sehingga harus ada rencana sistematis untukmembebaskannya secara total. Warga pemukim Yahudi akan terus menistakannya dimasa mendatang. Bisa jadi lebih besar jumlahnya.
Keempat tak ada kemenangantanpa persatuan dan tujuan yang jelas. Sebab musuh utama yang membuat berceraiberani adalah penjajah. Sehingga tak perlu menghabiskan energi untuk hal-hal bukanutama. Warga Al-Quds mereka bersatu dalam satu kata dan hati sehingga merekabisa mempercepat kekalangan Netanyahu.
Kelima entitas zionis penjajahhanya &ldquomacan dari kertas&rdquo. Mereka akan bisa dipaksa untuk kalah. Jika kerjaperlawanan atas mereka benar meski perlawanan damai akan bisa mengalahkanmereka. Segala bentuk perlawanan jika digunakan di saat dan tempat yang tepatmaka akan berhasil dan Israel yang ringkih akan kalah dengan mudah.
Keenam Israel penjajah sadarbahwa &ldquofaktor Islam&rdquo adalah mesin penggerak massa. Sebab masjid Al-Aqsha tempatsuci bagi mereka yang senantiasa hidup di dalam hati dan jiwa. Karena ituharus hati-hati dari sekenario jahat Israel karena bisa jadi akan ada aksi berlawananyang merugikan.