Nawwaf El-Zuru
El-Bayan Emiret
Menurut standar Amerika dan barat kemenangan Obama merupakan perkembangan dramastis. Namun pertanyaan besarnya yang disampaikan Arab: apa agendanya untuk Arab? Apakah ia ingin melakukan perubahan politik klasik Amerika yang bertentangan dengan kepentingan Arab? Atau bahwa agenda politik AS terhadap Arab akan berlanjut seperti sebelumnya yang diwariskan Bush.
Bagaimana Obama melihat masalah Palestina soal perundingan damai solusi pengungsi Palestina masalah Al-Quds dan pendirian Negara Palestina. Apakah ia akan berpihak kepada kepentingan Palestina ataukah akan berpihak kepada kepentingan
Soal Irak apakah Obama akan melakukan perubahan kebijakan AS di
Warisan kebijakan Bush dalam soal Irak dan Palestina sungguh sangat berat. Soal Palestina Bush meninggalkan Peta Jalan Damai yang tersesat jalan janji-jani kepada Israel pengakuan terhadap hak-hak pemukiman Israel di Al-Quds dan Tepi Barat janjinya membela Israel.
Pengantar dari kampanye Obama tidak memberikan optimisme. Mata
Sejak awal Obama menjawab pertanyaan harian Yediot Aharonot edisi 27 Februari 2008 bahwa dia setuju dengan Israel dalam hal Palestina dan Iran. berikut petika sekilas wawancaranya?
Ada kekhawatiran di kalangan kelompok Yahudi di AS bahwa ada kecenderungan Anda kepada Arab kerena latar belakangan Anda Islam?
Hakikat harus menjadi diketahui. Saya bukan Muslim dan selamanya saya tidak akan menjadi Muslim. Saya tidak pernah belajar di madrasah Islam dan saya tidak bersumpah dengan Al-Quran. Saya komitemen dengan Kristen. Selama empat tahun di
Selama beberapa tahun Israel melihat AS sebagai teman apakah ini akan berlanjut jika Anda jadi presiden?
Jelas jawabannya ya. Saya akan mengusung komitmen yang tidak perlu diragukan untuk menjaga keamanan negara
Sebelumnya ketika memberikan ucapan selama atas hari raya
Obama menambahkan bahwa kesepakatan dengan rakyat Palestina harus tetap mejaga identitas Israel sebagai negara Yahudi yang memiliki perbatasan aman yang diakui Israel harus dibela dan Al-Quds menjadi ibukota Israel dan sebagai kota bersatu. Ia menyebut pertemanan AS dengan
Obama mendukung
Karenanya dalam wawancara dengan radio
Kesimpulan:
Jika tidak ada harapan perubahan hakiki dan adil dalam politik AS terhadap Palestina Irak dan Arab di era Obama seperti yang ia tegaskan dalam statemen dan komitmennya maka seharusnya Palestina dan Arab segera mengubah prioritasnya dan komitmen nasionalismenya dan bergerak menekan pemerintah AS yang baru sebelum “mengisrael” secara penuh. (bn-bsyr)