Tue 6-May-2025

Abbas Ketemu Trump Cari Legalitas Politik yang Hilang

Senin 13-Maret-2017

Jika standarnya adalahkepentingan nasional Palestina kegembiraan Otoritas Palestina karena presidenMahmud Abbas mendapat undangan Trump ke Washington merupakan pelecehan.

Bagaimana tidak antusias Abbasdan timnya mendekat ke pemerintah Trump adalah tindakan gak pantas. Pemerintah Trumpmenolak ucapan selamat dari Abbas saat resmi menjabat. Artinya sudah bisaditebak berapa yang harus dibayar oleh Palestina jika bertemu dengan Trump diWashington.

Memang Abbas tak harus menolakbertemu dengan Trump. Sebaliknya sangat penting bertemu presiden Amerika ituagar mendengarkan orientasi Palestina terhadap sikap AS yang resmi menyatakanakan membantu entitas zionis melanjutkan arogansi dan tindakanpermusuhannya&nbsp terhadap Palestina.

Yang sangat disayangkan danpahit rasanya bahwa hal terakhir yang dipikirkan Abbas adalah usahanyamenggantu Trump dengan sejumlah tuntutan yang bertentangan janji-janjinya(Trump) kepada Israel dan Netanyahu. Abbas hanya ingin foto bersama denganTrump di Gedung Putih sebagai bukti legalitas paman sam kepada Otoritas Abbas.

Ada bukti bahwa Trump tidakmengontak Abbas dan setuju bertemu kecuali jika AS mendapatkan &ldquoharga tinggi&rdquo (konsesiAbbas) sebagai konpensasi. Kepala Intelijen Umum Otoritas Palestina sebulansebelumnya terbang ke Washigton dan bertemu dengan Mike Bombio kepala badanintlijen Amerika (CIA) dan pegawai biro penasihat keamanan nasional untuk mempresentasikankesiapan Otoritas Palestina bergabung dalam perang melawan terorisme Islam yangdiumumkan Trump.

Padahal seperti diketahuiOtorirtas Palestina sudah menyampaikan pesan kepada Washington melalui tindakannyata bahwa mereka sudah memerangi &lsquoterorisme&rsquo Islam itu. Tidak perlu penegasanyang disampaikan Majid Faraj dalam wawancaranya dengan Defense News Amerikasetahun lalu bahwa Otoritas Palestina menggagalkan 200 operasi serangan perlawananPalestina terhadap Israel dalam setahun.

Otoritas Palestina tidak perlumembuktikan kepada Amerika bahwa perlawanan Palestina melawan Israel merupakanbagian dari &lsquoterorisme Islam&rsquo bahwa otoritas siap melanjutkan perangnya melawanperlawanan.

Sudah jelas Abbas tidak akanmendapatkan &ldquokonpensasi politik&rdquo dari Trump sebagai bayaran bagi perangnyamelawan perlawanan Palestina.

Yang dibutuhkan adalah adatekanan dari Palestina baik tokoh dan publiknya bahwa yang wajib dilakukanAbbas di depan Trump adalah &ldquoharam&rdquo memberikan konsesi-konsesi lanjutan kepada Israelatas nama Palestina.

Sebaliknya kenapa elitOtoritas Palestina tidak peduli dan pura-pura tidak tahu terhadap sikap resmiTrump yang memberikan cek gratis kepada Israel untuk melanjutkan permukimanyahudisasi dan meremehkan isu Palestina dengan mendukung mutlak kepada Israel dalampolitik-politiknya.

Saat Abbas dapat undangan dariAS untuk ke Washington Kongres Amerika justru setuju menunjuk Yahudi DavidFredman menjadi duta besar di Tel Aviv. Padhaal dia yang memimpin fund risingsumbangan dukungan kepada permukiman yahudi di Tepi Barat. David jugaterang-terangan menyatakan bahwa seruan mengosongkan permukiman adalah &ldquopembersihanetnis&rdquo disamping dia mendukung Israel mencaplok dan memasukkan wilayah TepiBarat ke dalam wilayah Israel.

Kenapa Abbas sampai seperti ituberharap dukungan kepada Amerika? Sebab Abbas kehilangan dukungan dari Arab. BahkanAbdul Fattah al-Sisi (Mesir) anti Abbas. Trump dianggap Abbas bisa mengendalikanal-Sisi. (at/al-sabilYordania/pip)

Short Url:

Coppied

Lebih banyak dari: Shalih Alnuami