Sat 10-May-2025

AIPAC Rusak Kepentingan Amerika

Sabtu 14-Maret-2015

Meidia Benjamin

AIPAC (organisasi lobi yahudi di Amerika) ingin merusak pembicaraan nuklir Iran. Mereka tidak meyakini perundingan yang rumit yang saat ini digelar antara Iran dan Amerika bersama lima negara yang ikut berunding. AIPAC hanya ingin agar Iran diberi sanksi lebih berat. Sementara Menlu Iran John Kerry menyatakan jika sanksi diperberat akan mengganggalkan perundingan nuklir dan kekerasan di Timteng akan semakin parah serta akan menempatkan Amerika dalam bahaya termasuk ancaman perang.

AIPAC mendukung pemukiman Israel di wilayah Palestina padahal itu melanggar hukum internasional. Jumlah warga Israel di pemukiman yang dianggap dunia internasional ilegal itu tahun ini mencapai 350 ribu orang. Meski Dewan HAM PBB meminta agar semua pemukiman Yahudi di Tepi Barat dibongkar dan dihentikan aktivitas pembangunan pemukiman tanpa syarat justru pemukiman di era Netenyahu mencapai 40 persen. Pemukiman Israel ini melanggar kesepakatan Jenewa dan bisa dibahas secara hukum di ICC karena melanggar undang-undang HAM internasional. Karena itu AIPAC menentang keras bergabungnya Palestina ke ICC.

Sebenarnya ajakan AIPAC agar mendukung tanpa syarat kepada pemerintah Israel akan mengancam keamanan nasional Amerika dan akan meningkat perasaan kebencian kepada Amerika di Timur Tengah serta akan membuka kemungkinan serangan teroris terhadap Amerika.

AIPAC akan membuat Amerika terkucil di PBB. AIPAC menyebut PBB sebagai organisasi anti negara Israel. Lobi yahudi ini menekan Amerika berkali-akali agar menentang resolusi yang menyerukan sanksi kepada Israel. Sejak 1972 Amerika menggunakan hak veto sebanyak 45 kali atas draft resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengecam dan menggugat tindakan pelanggaran Israel terhadap hak rakyat Palestina. Di tahun 2011 AIPAC menekan meyakinkan 446 anggota Kongres Amerika agar ikut dalam membela keputusan-keputusan yang menentang tuntutan Palestina memperoleh keanggotaan di PBB. Merespon usaha menjadi anggota ICC (Pengadilan Kriminal Internasional) AIPAC mendorong pemerintah Obama menahan agar membekukan bantuan kepada Otoritas Palestina. Meski Amerika menentang Sekjen PBB Ban Ki-Moon menyatakan Palestina akan menjadi anggota ICC pada 1 April 2015 sehingga Palestina bisa menuntut akan dijatuhkannya sanksi kepada Israel karena melalukan kejahatan perang.

AIPAC juga membekali pelatihan brand washing kepada pejabat Amerika dengan pengetahuan yang disimpangkan dengan melakukan kunjungan langsung ke Israel. Lobi yahudi ini menyerang politikus Amerika yang hanya sekadar mempertanyakan dukungan negeri paman sam tanpa syarat kepada Israel.

AIPAC menyebut kritik terhadap Israel sebagai anti Semit dan berusaha mencabut legalitas dari Israel atau yahudi yang benci kepada yahudi sendiri.

AIPAC menekan Amerika agar menggelontorkan milyaran dolar dari dana pajak kepada Israel daripada untuk membangun Amerika. Dari pada memperbaiki nasib guru buruh pemadam kebakaran polisi AIPAC lebih memilih menekan Amerika menggelondorkan 3 milyar dolar ke Israel. Dana ini lari ke militer Israel untuk mengembangkan sistem persenjataan demi melakukan kekerasan rasis terhadap Palestina dengan teknologi lebih maju.

Dana yang diterima Israel diambil dari kelompok miskin. Ekonomi Israel berada di posisi 24 dari ekonomi terbesar dunia. Namun – berkat AIPAC – Israel lebih banyak makan dana pembayar pajak dibanding dari negara lain. Saat bantuan Amerika untuk luar negeri menurun justru khusus Israel mengalami lonjakan.

Jadi AIPAC pada realitanya adalah agen pemerintah asing yang memiliki pengaruh terhadap politik Amerika Serikat yang sama sekali tidak sebanding dengan jumlah penduduk Amerika yang menentang politik AS.

*Aktivis Amerika (situs Dissident Voice)

Short Url:

Coppied