Tue 6-May-2025

20 Tahun Oslo dan Dusta Perdamian Ekonomi

Selasa 3-Oktober-2017

Bulan ini genap 20 tahunpenandatangan perjanjian Oslo antara PLO dan Israel sebagai sebuah kesepakatanbertahap selama 5 tahun. Oslo memberikan harapan besar kepada bangsa Palestina mewujudkanimpian negara Palestina merdeka dengan ibukota Al-Quds.

Oslo disusul oleh kesepakatanEkonomi Paris pada 29 April 1994 di Paris Perancis sebagai kesepakatan suplemenpenting bagi Oslo. Seharusnya itu kesepakatan berkala dan bertahap selama 5 tahunnamun molor hingga sekarang.

Setelah 24 tahun Oslo tak adamanfaat apapun di level politik atau ekonomi. Hasilnya hanya ada OtoritasPalestina yang lemah dan memiliki daya atau kekuatan secara riil tak memilikikedaulatan di atas wilayahnya. Jalur Gaza dan Tepi Barat maish didera olehprosedur dan politik-politik Israel. Di Jalur Gaza meski Israel menarik diritahun 2005 namun mereka masih memaksakan kekuasaannya diperlintasan-perlintasan pintu masuk darat laut dan udara memblokade wilayahini lebih dari 10 tahun. Di Tepi Barat Israel masih menguasainya secarakeamanan da pemerintahan administratif terhadap 60% wilayahnya dan pintukeluar masuknya. Israel juga menguasai dan mengendalikan lalu lintas warga dnabarang memasang ratusan perlintasan-perlintasan di dalam wilayah Tepi Baratmengokohkan pembangunan tembok rasis yang mengisolasi dan merugikan kehidupanekonomi dan sosial ratusan ribu warga Palestina. Israel menguasai 85% sumberair di Tepi Barat.

Beberapa tahun terakhir kerapterdengar prakarsa-prakarsa ekonomi Palestina. Kadang disebut prakarsa(inisiatif) kadang disebut Persamaian Ekonomi. Semuanya dalam rangkamembangkitkan ekonomi Palestina dan mengembangkannya. Namun sayanya tak adahasil seperti yang diinginkan. Padahal sudah dialokasikan lebih dari 30 milyardolar bantuan dari UNDP di Palestina antara 1993-2014. Yang terjadi ekonomimakin lemah tingkat kemiskinan dan pengangguran makin tinggi dan GDP makinmenurun dan perkapita menurun.

Pengangguran di Palestinameningkat sampai 182% di tahun 1992 menjadi 269% di tahun 2016 di TepiBarat 139% di tahun 1995 menjadi 182% di 2016. Jalur Gaza tak ada bedanyabahkan dari angka 29 menjadi 417% di tahun 2016. Dan masih data lain yangmembuktikan bahwa inisiatif dan rencana ekonomi yang digagas.

Semua rencana itu hanya akanmenjadi hitam di atas putih tanpa ada solusi politik mendasar bagi isuPalestina yang bisa menciptakan stabilitas politik dan ekonomi untuk beberapatahun ke depan yang memungkinkan peluang bagi agenda penanaman modal lokalArab dana sing melalui proyek ekonomi dalam rangka memperbaiki situasikehidupan rakyat Palestina. (at/pip)

*Kepala Relationship Media di Kamar Dagang dan Industri diJalur Gaza

Short Url:

Coppied