Organisasi HAM pemerhati urusan tawananPalestina melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel menangkap 580 warga diTepi Barat selama bulan Januari.
Lembaga-lembaga tersebut menjelaskan dalamlaporan statistik pada hari Senin bahwa sebagian besar penangkapan yangtercatat berasal dari kota Jenin dan kampnya di bagian utara Tepi Barat yangtelah menyaksikan agresi selama 21 hari.
Hal ini menunjukkan bahwa di antara para tawananterdapat 17 wanita dan 60 anak-anak dan peningkatan operasi penyelidikanlapangan berdampak pada ratusan warga.
Lembaga-lembaga memantau adanya 4 tawanan yanggugur pada Januari lalu dua di antaranya berasal dari Jalur Gaza: MuhammadSharif Al-Asali dan Ibrahim Adnan Ashour dari Hebron dan Muhammad Yassin Jabrdari Betlehem juga tewas.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa sejaktanggal berlakunya gencatan senjata di Gaza pada 19 Januari jumlah penangkapandi Tepi Barat telah mencapai 14.500 orang termasuk 455 perempuan dan 1.115anak-anak. (at/pip)
UNRWA: Israel Bikin Sekitar 40.000 WargaPalestina Mengungsi ke Tepi Barat Utara
Tepi Barat – Pusat Informasi Palestina
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk PengungsiPalestina (UNRWA) mengungkapkan pada hari Senin bahwa pendudukan Israel secarapaksa mengusir sekitar 40.000 pengungsi Palestina dari wilayah utara Tepi Baratyang diduduki.
Pendudukan Israel melanjutkan agresinyaterhadap kota-kota besar dan kecil di Tepi Barat bagian utara menyebabkanbanyak korban jiwa luka-luka penangkapan dan pengungsian paksa di tengah kerusakanproperti dan infrastruktur yang meluas.
Di Jenin pendudukan Israel terus melakukanagresinya selama 21 hari berturut-turut terhadap kota kamp dan beberapa kotakecilnya menewaskan puluhan orang termasuk anak-anak dan perempuan di tengahpemboman rumah-rumah menghancurkan ratusan unit rumah dan membuat ribuan orangmengungsi.
Pasukan pendudukan Israel mencegah jurnalis dantim medis memasuki kota dan kampnya di tengah pengepungan yang menyesakkan danoperasi buldoser yang meluas.
Pekan lalu tentara pendudukan Israel meledakkanpemukiman di kamp Jenin untuk pertama kalinya sejak intifada kedua pada tahun2002.
Tentara pendudukan Israel melanjutkan agresinyaterhadap Tulkarem selama 15 hari sebagai bagian dari eskalasi yang sedangberlangsung di Tepi Barat.
Pasukan pendudukan juga melanjutkan pengepunganmereka terhadap kamp Tulkarem mendorong lebih banyak tentara mereka kelingkungan dan gang-gang yang hampir sama sekali tidak ada penduduknya danmenyita rumah-rumah dan mengubahnya menjadi barak militer banyak di antaranyamenjadi sasaran pembongkaran pemboman dan pembakaran sebagian dan seluruhnya.
Statistik menunjukkan bahwa sekitar 10.400warga Palestina atau sekitar 2.105 keluarga terpaksa mengungsi dari kampTulkarem dan hanya 400 keluarga yang masih berada di dalam kamp tersebut.
Hari ini Senin pasukan pendudukan Israelterus menggerebek rumah-rumah warga Palestina di kamp Al-Faraa selatan Tubasmemaksa lebih banyak keluarga mengungsi selain menghancurkan isi rumah.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pasukanpendudukan Israel telah bekerja sejak pagi ini untuk menyerbu rumah-rumah danmemaksa beberapa keluarga untuk mengungsi secara paksa dengan tujuan mengubahrumah mereka menjadi barak militer.
Sumber tersebut menambahkan bahwa pasukanpendudukan Israel terus melakukan pembongkaran paksa pintu-pintu rumah sejakpagi hari dan meledakkan pintu masuk beberapa di antaranya mengingat sejumlahpemilik rumah-rumah tersebut terpaksa mengungsi dua hari yang lalu dan selamaini pasukan menghancurkan dan menghancurkan isi rumah dari dalam.
Patut dicatat bahwa kondisi kemanusiaan di kamptersebut semakin buruk dengan pemadaman air terus berlanjut selama sembilanhari berturut-turut dan rumah-rumah kehabisan air minum selain itu jugaterjadi kekurangan makanan obat-obatan untuk pasien dan susu formula.
Tentara pendudukan dan pemukim memperluasserangan mereka di Tepi Barat termasuk Yerusalem yang diduduki dan hal inimengakibatkan kematian sekitar 910 warga Palestina melukai sekitar 7.000orang dan penangkapan 14.300 lainnya menurut data resmi Palestina. (at/pip)
Hamas: Tunda Pembebasan Tawanan Israel TakPatuhi Perjanjian
Gaza – Pusat Informasi Palestina
Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengatakanbahwa keputusannya untuk menunda pembebasan tahanan Israel yang dijadwalkanpada Sabtu depan menjadi pesan peringatan kepada pendudukan Israel agar merekaditekan untuk komitmen terhadap ketentuan perjanjian gencatan senjata.
Dalam sebuah pernyataan yang diterima PusatInformasi Palestina gerakan Hamas menegaskan komitmennya terhadapketentuan perjanjian yang telah menjadi komitmen pendudukan Israel.
Dijelaskannya pihak Hamas melaksanakan seluruhkewajibannya secara akurat dan sesuai tenggat waktu yang ditentukan sedangkan pendudukanIsrael tidak menaati ketentuan perjanjian dan mencatat banyak pelanggaran.
Dalam pernyataannya Hamas memaparkanpelanggaran-pelanggaran paling menonjol yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadapketentuan-ketentuan perjanjian termasuk menunda kembalinya para pengungsi keJalur Gaza utara yang menargetkan warga dengan pemboman dan penembakan terhadapmereka dan membunuh banyak dari mereka di berbagai wilayah di Jalur Gaza.
Pendudukan Israel juga menghambat masuknyakebutuhan tempat berlindung termasuk tenda dan rumah prefabrikasi bahanbakar dan mekanisme pembuangan puing-puing untuk memulihkan jenazah danmenunda masuknya obat-obatan dan persyaratan untuk pemulihan rumah sakit dansektor kesehatan.
Hamas menyatakan bahwa mereka menghitungpelanggaran yang dilakukan pendudukan dan menyediakan mediator namunpendudukan tetap melanjutkan pelanggarannya.
Hamas meminta untuk benar-benar mematuhiperjanjian tersebut dan tidak melakukan selektivitas dengan menyajikanhal-hal yang paling tidak penting dan menunda serta menghalangi hal-hal yangpaling mendesak.
Hamas menekankan bahwa pihaknya sengaja membuatpengumuman ini lima hari penuh sebelum tanggal penyerahan tawanan untukmemberikan kesempatan yang cukup kepada para mediator untuk menekan pendudukan Israelagar melaksanakan kewajibannya dan untuk menjaga pintu tetap terbuka agarpertukaran dapat dilakukan tepat waktu jika pendudukan mematuhi kewajibannya.
Sebelumnya malam ini Abu Ubaida juru bicaraBrigade Al-Qassam sayap militer gerakan Hamas mengatakan bahwa pimpinanperlawanan memutuskan untuk menunda penyerahan tawanan Israel yang dijadwalkanakan dibebaskan Sabtu depan 15 Februari hingga pemberitahuan lebih lanjut.
&ldquoAbu Ubaida&rdquo menyatakan dalam sebuah tweet diplatform &ldquoTelegram&rdquo bahwa kepemimpinan perlawanan telah memantau selama tigaminggu terakhir pelanggaran yang dilakukan pendudukan Israel dan kegagalanmereka untuk mematuhi ketentuan perjanjian. Oleh karena itu penyerahan tawananakan ditunda pada Sabtu ini. (at/pip)