Mon 5-May-2025

Tiga Kota di Jalur Gaza Tengah Wilayah Bencana Tak Dapat Dihuni

Senin 10-Februari-2025

Tiga kota di Jalur Gaza tengah menyatakan wilayah mereka &ldquoterlanda bencana dan tidak dapat dihuni&rdquo sebagai akibat dari penghancuran semua aspek kehidupan oleh pendudukan Israel dan mereka membutuhkan bantuan segera di semua bidang infrastruktur kesehatan dan pendidikan.

Kotamadya Al-Mughraqa Al-Zahraa dan Wadi Gaza menjelaskan dalam pernyataan mereka hari ini Senin bahwa tentara pendudukan Israel dengan sengaja selama perang pemusnahan menghancurkan semua bangunan dan rumah warga di dalam yurisdiksi tiga kota tersebut menyebabkan hancurnya sekitar 13.200 unit rumah dan menyebabkan puluhan ribu warga kehilangan tempat tinggal.

Hal ini menunjukkan bahwa tentara pendudukan secara sistematis melibas 24 sumur air dan tangki air dengan kapasitas lebih dari 1.300 gelas air dan menghancurkan jaringan air menyebabkan orang menjadi haus dan memaksa mereka mengungsi.

Menurut pernyataan itu selama perang genosida Israel menghancurkan ribuan dunum lahan pertanian dan menghancurkan ternak dan peternakan di daerah tersebut yang dianggap sebagai salah satu sumber terpenting yang memasok produk pertanian dan ternak ke pasar lokal.

Pemerintah kota Al-Mughraqa Al-Zahraa dan Wadi Gaza menambahkan bahwa penggantian tersebut menghancurkan jaringan limbah dan ketiga pompa limbah di wilayah pengaruhnya.

Dia menunjukkan bahwa pendudukan Israel menghancurkan semua fasilitas pendidikan termasuk sekolah universitas dan taman kanak-kanak sekitar 28 fasilitas pendidikan yang menyebabkan ribuan siswa kehilangan hak mereka atas pendidikan.

Mereka juga menghancurkan dan melibas seluruh jalan yang diperkirakan panjangnya lebih dari 100 kilometer linier serta jaringan listrik dan jalur Internet sehingga menyebabkan kesulitan dalam komunikasi dan komunikasi serta hilangnya kebebasan bergerak dan bergerak secara cepat dan aman.

Dalam pernyataannya pemerintah kota Al-Mughraqa Al-Zahraa dan Wadi Gaza meminta badan-badan dan lembaga-lembaga internasional yang bekerja di sektor air sanitasi dan jalan untuk berupaya mendatangkan peralatan pemeliharaan alat berat dan generator listrik untuk mulai memperbaiki kerusakan dan memberikan layanan dasar kepada warga.

Hal ini juga menyerukan perlunya mengalokasikan unit perumahan sementara (karavan) bagi warga yang mengungsi di daerah-daerah tersebut sebagai tempat penampungan alternatif dan sementara sampai rekonstruksi dan kembalinya warga ke rumah mereka mengingat kebutuhan akan 11.500 rumah sementara untuk menampung lebih dari 41.000 warga.

Pemerintah kota meminta media dan badan-badan hak asasi manusia untuk mendokumentasikan kejahatan perang guna mengadili pendudukan di forum internasional dan mencatat bahwa total kerugian akibat pengaruh ketiga kota tersebut diperkirakan sekitar satu miliar dolar di semua sektor.

Bukan hanya sekedar kewajiban moral dan kemanusiaan namun lebih merupakan tanggung jawab internasional yang memerlukan upaya bersama untuk mengamankan tempat penampungan yang menjaga martabat mereka yang terkena dampak dan memberi mereka keamanan dan stabilitas mengingat kondisi sulit yang mereka hadapi.

Wilayah ini menghadapi tantangan besar namun pada saat yang sama kita harus memiliki peluang nyata untuk memberikan bantuan darurat rekonstruksi dan pembangunan dengan menggandakan upaya yang dilakukan oleh pihak berwenang terkait baik di tingkat lokal maupun internasional dan upaya ini merupakan langkah penting menuju pemulihan kehidupan normal dan meningkatkan stabilitas di wilayah ini.

Dia menekankan bahwa misi ini adalah tanggung jawab bersama antara komunitas lokal dan internasional dan keberhasilannya bergantung pada solidaritas dan kerja terus-menerus untuk mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan dan sejahtera bagi penduduk di ketiga kota tersebut. (at/pip)

&nbsp

Tautan Pendek:

Copied