Hari ini Sabtu otoritas pendudukan Israel memaksa dua warga Palestina untuk menghancurkan sendiri rumah mereka di kota Jabal Mukaber dan Umm Tuba di kota Yerusalem yang diduduki dengan dalih membangun tanpa izin.
Omar Walid Bashir melaporkan bahwa pasukan pendudukan di Yerusalem memaksanya untuk menghancurkan sebuah ruang seluas 35 meter persegi di rumahnya tempat dia tinggal bersama istri dan dua putrinya di Jabal Mukaber.
Warga negara Amjad Abu Tair juga terpaksa menghancurkan rumahnya di kota Umm Tuba selatan Yerusalem untuk menghindari membayar biaya pembongkaran yang tinggi jika pendudukan menghancurkannya.
Luas rumah Abu Tair 110 meter persegi dihuni 8 orang dan telah berdiri selama 25 tahun.
Menurut data Kegubernuran Yerusalem otoritas pendudukan melakukan 439 operasi pembongkaran di Yerusalem sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023 hingga akhir tahun 2024 lebih dari 87 di antaranya terjadi di kota Silwan sebelah selatan Masjid Al-Aqsa.
Kegubernuran Yerusalem menjelaskan bahwa ada lebih dari 30.000 properti di Yerusalem timur yang terancam dibongkar yang akan menyebabkan pengungsian dan menimbulkan kerugian besar pada kehidupan puluhan ribu warga Yerusalem. Gubernur memperkirakan ada 22.000 rumah dan fasilitas warga Palestina di sebelah timur Yerusalem.
Kebanyakan pembongkaran di Yerusalem dilakukan dengan dalih membangun tanpa izin. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa &ldquosistem perencanaan yang restriktif dan diskriminatif membuat warga Palestina di Yerusalem hampir tidak mungkin mendapatkan izin mendirikan bangunan yang diwajibkan oleh Israel.&rdquo (at/pip)
 
