Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia&ldquotidak terburu-buru&rdquo untuk melaksanakan rencana kontroversialnya untuk merebutJalur Gaza dan mengusir warga Palestina dari sana.
Hal ini terjadi ketika reaksi internasionalyang marah terus berlanjut mengenai usulan untuk menggusur dan merebut Gazayang diajukan Trump pada awal Februari ini.
Trump mengatakan kepada wartawan di GedungPutih tempat dia menjamu Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba bahwarencananya yang dia gambarkan sebagai &ldquokesepakatan real estate dan sangatdisambut baik.&rdquo
Tidak jelas siapa yang dia maksud setelahrencananya dikritik oleh para pemimpin regional sekutu dekatnya dan beberapasekutu terdekatnya dari Partai Republik di Kongres.
Melanjutkan pernyataan kontroversialnya Trumpmengatakan &ldquoIsrael akan memberikannya kepada kami (Gaza) dan akan memantausituasi dari sudut pandang keamanan.&rdquo Tukasnya. (at/pip)
Hamas: Kami Komitmen dengan Perjanjian GencatanSenjata
Demi Kepentingan Rakyat Kami
Gaza – Pusat Informasi Palestina
Juru bicara Hamas Abdul Latif al-Qanou menegaskankomitmen gerakan tersebut untuk melaksanakan perjanjian gencatan senjata demimencapai kepentingan rakyat kami.
Al-Qanou menjelaskan dalam pernyataan persbahwa pendudukan masih menunda-nunda dalam menerapkan protokol kemanusiaanterutama yang berkaitan dengan tempat berlindung tenda peralatan pemindahanpuing-puing bahan bakar dan persyaratan restorasi.
Dia menambahkan bahwa gerakan Hamas memintapara mediator untuk melipatgandakan upaya mereka dan memberikan tekanan padapendudukan dan memaksa mereka untuk menerapkan protokol kemanusiaan.
Dalam konteks lain Al-Qanou mengapresiasiposisi negara-negara yang menolak pernyataan Trump tentang menggusur wargakami.
Dia menunjukkan bahwa posisi Palestina bersatumelawan proyek Trump dan Netanyahu untuk menggusur rakyat kita dan hal inididukung oleh posisi Arab Islam dan internasional. (at/pip)
OCHA Dukung Penuh ICC
Ramallah – Pusat Informasi Palestina
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan(OCHA) menyatakan keprihatinannya mengenai keputusan Presiden AS Donald Trumpyang menjatuhkan sanksi terhadap pejabat Pengadilan Kriminal Internasional danmenyerukan pembatalan &ldquosegera&rdquo.
Dalam pernyataannya hari ini Jumat OCHA menyatakandukungan penuhnya terhadap kerja independen Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)dalam semua kasus yang berada dalam lingkup yurisdiksinya.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa ICCmendapat dukungan dari dua pertiga negara di dunia dan dianggap sebagai”lembaga penting” dalam sistem peradilan pidana internasional.
Ia juga menekankan peran penting MahkamahInternasional dalam mencapai keadilan dan pertanggungjawaban atas kejahatanpaling serius yang dilakukan di beberapa tempat di dunia termasuk wilayah pendudukanPalestina.
OCHA menyatakan penyesalan mendalam atas sanksisepihak yang diumumkan Trump terhadap pejabat Pengadilan KriminalInternasional dan menyerukan agar tindakan tersebut dibatalkan &ldquosegera.&rdquo
Ia menyatakan perlunya pengadilan untuk dapatmelaksanakan tugasnya secara independent. Pengadilan Kriminal Internasionalmerupakan bagian penting dari infrastruktur hak asasi manusia.
Pernyataan tersebut diakhiri dengan menekankanbahwa &ldquopenegakkan hukum tetap menjadi pilar penting untuk mencapai perdamaiandan keamanan kolektif.&rdquo
Pada hari Kamis Trump menandatangani perintaheksekutif yang menjatuhkan sanksi terhadap pejabat Pengadilan KriminalInternasional dengan alasan bahwa mereka telah melakukan &ldquotindakan tidak sahterhadap Amerika Serikat dan Israel.&rdquo
Perintah yang dikeluarkan Gedung Putih melarangmasuknya pejabat pegawai dan anggota Pengadilan Kriminal Internasional keAmerika Serikat serta kerabat mereka. Keputusan tersebut juga mengindikasikanpembekuan aset mereka di Amerika Serikat. (at/pip)