Mon 5-May-2025

Kesehatan Gaza: Mati Karena Tak Mampu Setara Akibat Pendudukan

Jumat 7-Februari-2025

Direktur rumah sakit lapangandi Kementerian Kesehatan di Gaza Marwan Al-Hams menegaskan bahwa &ldquojumlahkematian di Jalur Gaza karena kurangnya kemampuan dan potensi setara denganjumlah orang yang terbunuh akibat pendudukan.&rdquo

Dia menambahkan dalampernyataan media hari ini Kamis bahwa sejumlah pasien yang dijadwalkan untukdipulangkan meninggal karena kerasnya sikap pendudukan Israel.

Dia melanjutkan &ldquoKami sangatmembutuhkan rumah sakit lapangan staf medis obat-obatan dan peralatanmedis&rdquo menurut Al Jazeera.

Dia berkata &ldquoKami mendapatinformasi bahwa rumah sakit lapangan siap memasuki Jalur Gaza dan penjajahmenghalangi masuknya mereka.&rdquo

Sabtu lalu KementerianKesehatan di Gaza mengonfirmasi bahwa &ldquokelompok pertama (50 orang) orang yangsakit dan terluka telah meninggalkan penyeberangan Rafah di Jalur Gaza selatansebagai implementasi tahap pertama perjanjian gencatan senjata.&rdquo

Di sisi lain OrganisasiKesehatan Dunia (WHO) menyambut baik evakuasi gelombang pertama tersebut dan menekankanbahwa 12.000 hingga 14.000 orang masih memerlukan evakuasi medis di luar Gaza.

Gencatan senjata mulai berlakudi Jalur Gaza pada 19 Januari dan tahap pertama akan berlangsung selama 42hari di mana negosiasi akan dilakukan untuk memulai tahap kedua dan ketigayang dimediasi oleh Mesir Qatar dan Amerika Serikat.

Perjanjian tersebut mengaturdimulainya perundingan tidak langsung mengenai tahap kedua paling lambat padahari ke-16 dengan penyelesaian perjanjian sebelum berakhirnya minggu kelimatahap pertama.

Sejak itu empat pertukarantelah terjadi di mana terdapat perbedaan antara kondisi tahanan Palestina yangdibebaskan dari penjara pendudukan dan mereka yang dibebaskan oleh perlawanan.

Antara tanggal 7 Oktober 2023dan 19 Januari 2025 pasukan pendudukan Israel melakukan genosida di Gazamenyebabkan lebih dari 159.000 orang Palestina menjadi syahid dan terlukasebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita dan lebih dari 14.000orang hilang dan merupakan salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia. &nbsp(at/pip)

&nbsp

Tautan Pendek:

Copied