Mon 5-May-2025

Kesehatan Gaza: Korban Tewas Akibat Agresi Jadi 45.553 Tewas

Kamis 2-Januari-2025

Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengumumkan hari ini Rabu bahwa jumlah korban genosida yang dilakukan &ldquoIsrael&rdquo terhadap warga Palestina telah meningkat menjadi 45.553 orang syahid dan 108.379 orang terluka sejak 7 Oktober 2023.

Kementerian tersebut mengatakan dalam pernyataan statistik hariannya bahwa tentara pendudukan Israel &ldquomelakukan dua pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza dimana 12 orang tewas dan 41 orang terluka tiba di rumah sakit selama 48 jam terakhir.&rdquo

Dilaporkan bahwa &ldquojumlah korban agresi Israel telah meningkat menjadi 45.553 orang yang tewas dan 108.379 orang terluka sejak 7 Oktober 2023.&rdquo

Kementerian mengindikasikan bahwa ada korban di bawah reruntuhan rumah dan di jalan namun kru pertahanan sipil dan ambulans tidak dapat menjangkau mereka karena Israel berulang kali menargetkan mereka.

Sementara itu laporan internasional menunjukkan bahwa Amerika Serikat memberikan bantuan militer kepada Israel senilai $22 miliar sejak awal genosida yang dilakukan &ldquoTel Aviv&rdquo terhadap warga Palestina di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023 hingga Agustus 2024.

Hal ini terungkap dalam laporan yang diterbitkan oleh Stockholm International Peace Research Institute (non-pemerintah) hari ini Rabu menunjukkan bahwa Washington mengirimkan 50.000 ton senjata ke Israel pada periode 7 Oktober 2023 hingga Agustus 2024 termasuk rudal presisi bom helikopter serang dan kendaraan lapis baja.

Amerika Serikat memberi &ldquoIsrael&rdquo &ldquobantuan militer senilai total sekitar $22 miliar dari 7 Oktober 2023 hingga Agustus 2024 dan tentara Israel menggunakannya dalam operasi militernya di Gaza Lebanon dan Suriah selama perang menurut ke laporan tersebut.

Menurut data laporan tersebut 69 persen impor senjata Israel dari tahun 2019 hingga 2023 berasal dari Amerika Serikat sementara persentase tersebut meningkat menjadi 78 persen pada periode berikutnya. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied