Mon 5-May-2025

Kamp Nuseirat; Banjir Darah Kehancuran di Tengah Badai Pemusnahan

Senin 30-Desember-2024

Kamp pengungsi Al-Nuseiratyang terletak di tengah Jalur Gaza menjadi ajang serangkaian peristiwa berdarahsejak pembantaian pada bulan Juni 2024 karena kamp tersebut menjadi tempat operasimiliter tentara pendudukan Israel (IDF) melalui pemboman udara dan artileriserta serangan darat yang mengakibatkan puluhan orang tewas banyaknya korbanjiwa kerusakan besar-besaran pada infrastruktur dan situasi yang menyedihkandan tragis.

Penduduk Nuseirat &ndash kampterbesar ketiga di Jalur Gaza &ndash yang belakangan ini dianggap sebagai modelminiatur Kota Gaza dalam hal pembangunan perkotaan dan infrastruktur selama 15tahun terakhir tidak lagi memahami apa yang terjadi dengan kota mereka yangsepi kehancuran dan kejahatan Israel yang memusnahkan seluruh keluarga.

Dua bulan sebelum kejahatanini kamp baru di Nuseirat diserbu pada tanggal 8 April dalam operasi militeryang berlangsung selama 10 hari di mana tentara pendudukan menghancurkan 14menara tempat tinggal yang dikenal sebagai Menara Al-Salhi puluhan bangunantempat tinggal lainnya serta bangunan sipil dan infrastruktur pertanian diwilayah tersebut.

Serangan brutal di kamptersebut mengakibatkan 520 orang gugur tewas syahid dan terluka. Kru &nbsppertahanan sipil dan ambulans berhasilmenyelamatkan 75 orang gugur tewas dan 348 orang terluka sementara 100 orangdinyatakan hilang menurut data yang dipublikasikan kantor media pemerintah.

Pada tanggal 8 Juni pasukanpendudukan melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap kamp Nuseiratmelalui 250 serangan udara. Tujuan mereka ingin membebaskan empat tahananIsrael yang menyebabkan kematian 274 warga Palestina dan melukai lebih dari400 lainnya. Israel mengumumkan keberhasilan mereka dalam membebaskan paratahanan. Sementara kelompok perlawanan menegaskan bahwa tiga dari mereka tewasdalam serangan tersebut.

Sejak pembantaian ituAl-Nuseirat hampir setiap hari mengalami operasi pemboman udara dan artileridi tengah pengendalian tembakan di wilayah utara dan timur yang menyebabkansebagian besar wilayah kota hilang.

Dua hari sebelum pembantaianyang mengerikan itu pasukan tentara pendudukan melancarkan serangan udaraterhadap Sekolah Al-Sardi di kamp Nuseirat yang menyebabkan 40 warga Palestinatewas termasuk anak-anak dan perempuan.

Sementara itu 12 wargaPalestina tewas gugur dan 75 lainnya terluka pada 6 Juli akibat pemboman Israelyang menargetkan sekolah &ldquoAbu Oreiban&rdquo yang menampung sekitar 7.000 pengungsidi kamp Nuseirat. Pada tanggal 30 bulan yang sama 12 orang tewas syahid akibatpemboman Israel yang menargetkan pertemuan warga Palestina di pintu masuk kampNuseirat.

Pada tanggal 14 Agustus tujuhwarga Palestina termasuk tiga anak-anak gugur dalam pemboman Israel yangmenargetkan sebuah rumah di sebelah barat kamp Nuseirat. Dua minggu setelahkejadian tersebut sejumlah warga menjadi martir dan sejumlah warga terlukadalam pemboman Israel yang menargetkan sekolah &ldquoAl-Ezz Bin Abdel Salam&rdquo yangmenampung para pengungsi di utara kamp Nuseirat.

Peristiwa berlanjutberturut-turut di Nuseirat pada bulan September lalu dan lembaga-lembaga PBBserta karyawannya juga tidak luput dari serangan Israel ketika Badan Bantuandan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi (UNRWA) mengumumkan pada tanggal 11September enam karyawannya mati syahid dalam dua kasus serangan udara yangmerupakan jumlah korban tertinggi bagi karyawannya dalam sebuah insiden sejakdimulainya perang genosida di Gaza.

Jelas bahwa tentara pendudukan Israelberfokus pada pusat-pusat penampungan mengklaim bahwa pemerintah dan parapemimpin keamanan bersembunyi dan mengelola situasi lapangan di KegubernuranPusat dari dalam mereka karena pada tanggal 23 September tiga warga menjadimartir dan lainnya terluka di udara serangan yang menargetkan sekolah &ldquoKhaledbin Al-Walid&rdquo yang menampung para pengungsi di kamp Nuseirat setelah tigahari setelah 9 warga Palestina termasuk anak-anak dan perempuan menjadimartir dalam pemboman Israel yang menargetkan sebuah rumah di sebelah baratkamp.

Pada tanggal 28 Septemberempat warga gugur syahid akibat pemboman Israel yang menargetkan daerah disekitar kamp Nuseirat dan Al-Maghazi.

Minggu pertama bulan Oktobermenyaksikan tentara Israel menghancurkan banyak rumah dengan melancarkanserangan udara di Nuseirat dan serangan ini mengakibatkan lebih dari 25 orangtewas syahid yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Pada akhir bulan Oktoberjumlah korban tewas di Nuseirat telah meningkat menjadi lebih dari 70 orangyang mati syahid dan lebih dari 200 orang terluka di tengah meningkatnyaratusan orang yang mengungsi dari wilayah utara kamp ke wilayah lain yang tidakmenjadi sasaran meskipun kondisi sulit yang mereka hadapi di Nuseirat.pusat-pusat penampungan.

Bagian utara Nuseirat yangdikenal sebagai Kamp Baru menjadi saksi serangan berdarah pada bulan Novemberkarena pada awal bulan tersebut 13 orang menjadi martir dalam pemboman Israelyang menargetkan pintu masuk sekolah yang menampung para pengungsi di kampNuseirat. Pada 7 November 12 orang tewas dan lebih dari 20 lainnya terlukadalam serangan udara yang menargetkan sebuah rumah. Antara tanggal 12 dan 15bulan yang sama tentara pendudukan melancarkan serangkaian penggerebekan diberbagai wilayah Nuseirat menghancurkan empat rumah menyebabkan 22 orangtewas. Selain itu 19 orang tewas karena penembakan artileri yang menargetkansebuah sekolah yang menampung pengungsi di daerah Al-Mufti sebelah utara Al-Nuseirat.

Sementara pada 21 Novembertentara pendudukan menghancurkan stasiun distribusi air utama di Nuseiratmenyebabkan terputusnya aliran air bagi sebagian besar penduduk di wilayahtersebut. Pada tanggal 25 bulan yang sama mereka juga mengebom gedungadministrasi milik UNRWA digunakan untuk melindungi para pengungsi yangmenyebabkan sejumlah orang gugur tewas dan luka di antara para pengungsi.

Pada 28 November 16 warga syahiddan 55 lainnya terluka akibat pemboman intensif Israel di Nuseirat utara dimana tentara pendudukan memperluas serangan udara dan artileri ke kamp tersebutdan mulai menghancurkan rumah-rumah dan fasilitas di tempat tersebut. Hinggaakhir bulan jumlah syuhada di Nuseirat mencapai lebih dari 90 syuhadatermasuk 30 anak-anak dan 15 perempuan serta ratusan korban luka.

Pada tanggal 13 Desemberpenduduk kamp Nuseirat mengalami malam yang mengerikan ketika tentara Israelmelancarkan beberapa serangan udara yang menargetkan blok perumahan yangdipenuhi warga sipil Palestina. Pengeboman tersebut mengakibatkan kematian 33orang termasuk anak-anak wanita dan orang tua serta luka-luka dan kehilangansekitar 84 orang lainnya.

Pasukan pendudukan Israel melancarkanpenggerebekan terhadap apartemen tempat tinggal di kamp Nuseirat pada tanggal20 dan 21 Desember yang mengakibatkan 13 warga tewas. Saat fajar tanggal 23Desember pasukan tentara pendudukan melancarkan serangan terhadap kamp baru diNuseirat menggunakan lebih dari 17 kendaraan militer yang menyebabkankematian dan cederanya lebih dari 50 warga Palestina semuanya warga sipil dankehancuran lebih b Penghuni kamp baru yang mengalami malam-malam sulit padahari pendudukan mengebom Menara Al-Salhi di kamp baru mengatakan bahwa&ldquooperasi pengeboman yang dilakukan secara serentak dan tanpa henti membuat hatiterkoyak terasa seperti kengerian hari kiamat karena pengeboman berlanjutselama dua jam dan warga tidak mengetahui detailnya atau tujuan tujuan mereka.

Dalam kesaksian yangmengharukan dari seorang yang selamat dari pemboman Menara Insinyur di sebelahtimur kamp Nuseirat seorang warga menceritakan: &ldquoTiba-tiba kami mendengarsuara ledakan besar. Kami tidak tahu apa yang sedang terjadi. Ketika kamikeluar kami melihat kehancuran di mana-mana dan banyak mayat di bawahreruntuhan. Itu adalah pemandangan yang tak terlupakan.&rdquo

Kantor media pemerintahmengatakan bahwa agresi brutal terhadap kamp baru tersebut tidak dianggapsebagai preseden sejak dimulainya perang genosida karena tentara menyerbu kamptersebut lebih dari lima kali selama beberapa bulan terakhir dan korban dariserangan-serangan ini memakan korban lebih banyak. dari 100 orang yang matisyahid dan ratusan orang terluka selain meledakkan menghancurkan menembakidan menghancurkan lebih dari 1.500 unit rumah.

Direktur Jenderal MediaPemerintah Ismail Al-Thawabta menekankan dalam pernyataan khusus kepada PusatInformasi Palestina bahwa apa yang terjadi di Nuseirat secara umum dankamp baru pada khususnya adalah kejahatan genosida pembunuhan sistematis danpenghancuran total dan pengusiran paksa terhadap warga sipil.&rdquo

Dia berkata: &ldquoApa yang terjadidi kamp Nuseirat yang baru adalah kejahatan genosida terhadap kemanusiaan.Tentara pendudukan menggunakan semua alat pembunuhan dan penghancuran dalamagresi brutalnya.&rdquo Dia menjelaskan bahwa pemboman tanpa pandang bulu danpenyerbuan rumah dengan kekerasan &ldquomerupakan bukti konklusif dari pengabaianpendudukan terhadap kehidupan manusia Palestina.&rdquo

Al-Thawabeta menyerukan kepadakomunitas internasional dan lembaga-lembaga hak asasi manusia dan kemanusiaanuntuk memikul tanggung jawab hukum dan moral mereka menghentikan kejahatangenosida kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukanterhadap rakyat Palestina dan meminta pertanggungjawaban pendudukan atastindakan tersebut.

Dia menambahkan: &ldquoAgresi biadabyang menargetkan kamp baru tersebut merupakan perpanjangan dari serangkaianpanjang kejahatan pendudukan sistematis terhadap rakyat Palestina. Menargetkanwarga sipil yang tidak berdaya termasuk perempuan dan anak-anak danmenghancurkan rumah-rumah penduduknya merupakan pendekatan berdarah yangdilakukan tanpa memperhatikan hukum internasional dan kemanusiaan.&rdquo

Al-Thawabta menganggap otoritaspendudukan bertanggung jawab penuh atas pembantaian ini dan juga memintapemerintah Amerika dan negara-negara yang terlibat dalam memicu genosida dengansenjata seperti Inggris Jerman dan Perancis bertanggung jawab penuh atasberlanjutnya kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza.

Direktur Jenderal PeneranganPemerintah memperbarui seruannya kepada komunitas internasional untuk mengambiltindakan segera guna menghentikan pelanggaran yang sedang berlangsung danmeminta pertanggungjawaban pendudukan di hadapan pengadilan internasional. Diamnyadunia internasional mengenai kejahatan-kejahatan ini mendorong pendudukan untukmelanjutkan kejahatan kejinya. Oleh karena itu kami menuntut intervensiinternasional yang mendesak dan efektif untuk mengakhiri serangan brutal inidan memberikan keadilan bagi nyawa orang yang tidak bersalah.

Al-Thawabta meminta komunitasinternasional dan organisasi internasional dan internasional untuk mengambiltindakan segera dan efektif untuk menghentikan kejahatan pendudukan danpelanggaran berulang serta memastikan perlindungan warga sipil anak-anakperempuan dan fasilitas umum.

Dengan dukungan mutlak Amerikapendudukan telah melancarkan perang genosida di Gaza sejak 7 Oktober menyebabkanlebih dari 153.000 orang Palestina menjadi martir dan terluka sebagian besardari mereka adalah anak-anak dan wanita dan lebih dari 10.000 orang hilang ditengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang mematikan banyak lagi dari20 unit rumah. (Fadi Zaqout M)

Tautan Pendek:

Copied