Bank Dunia mengatakan bahwa perang pemusnahanIsrael di Jalur Gaza menyebabkan wilayah Palestina ke dalam krisis yang belumpernah terjadi sebelumnya. Bank Dunia memperkirakan bahwa perekonomianPalestina telah mengalami kerugian sebesar seperempat selama tahun ini setelahkontraksi besar lainnya pada tahun 2023 yakni perlambatan yang belum pernahterjadi sebelumnya.
Bank Dunia menjelaskan dalam laporan baru yangdikeluarkan kemarin Senin bahwa produk domestik bruto riil di Tepi Baratmenyusut sebesar 23% dan di Jalur Gaza sebesar 86% pada paruh pertama tahun2024 memperkirakan perekonomian di Palestina wilayah akan mengalami kontraksisebesar 26% sepanjang tahun 2024.
Bank tersebut menekankan bahwa dampak perangtersebut melebihi semua krisis ekonomi yang terjadi sebelumnya di wilayahPalestina selama dua dekade terakhir termasuk intifada kedua pada tahun 2000perpecahan internal pada tahun 2006 perang Gaza pada tahun 2014 dan guncanganakibat pandemi Covid-19 pada tahun 2020.
Bank Dunia menunjukkan bahwa sektor perbankanmeskipun memiliki modal yang besar menghadapi peningkatan risiko kerugiankredit berkurangnya keuntungan dan tantangan operasional praktis terutama diGaza di mana kekurangan uang tunai semakin meningkat di sektor ini sehinggamempengaruhi penyediaan bantuan dan transfer uang dan keamanan pangan danakses terhadap layanan dasar.
Bank Dunia menyatakan bahwa tentara pendudukanIsrael menghancurkan sekitar 93% cabang bank yang beroperasi di Jalur Gaza 88%lembaga keuangan mikro sebagian besar penukaran uang dan 88% perusahaanasuransi selama perang genosida yang sedang berlangsung.
Hanya ada 3 mesin ATM beroperasi di Jalur Gazadari 94 mesin menurut data identik dari Bank Dunia dan Otoritas MoneterPalestina.
Akibatnya laporan Bank Dunia menemukan bahwawarga Palestina di Jalur Gaza saat ini kesulitan membayar barang dan jasasederhana termasuk makanan dan obat-obatan.
&ldquoDampaknya terhadap sistem perbankan menghambatupaya sektor swasta untuk melanjutkan produksi barang dan pada akhirnyamemberikan kesempatan kerja dan membayar gaji karyawan.&rdquo Tambahnya.
Bank Dunia menyebut bahwa konflik yang sedangberlangsung juga sangat mempengaruhi kebebasan bergerak dan akses terhadaplayanan keuangan di seluruh Tepi Barat.
Di Jalur Gaza 11 bank lokal dan asingberoperasi dengan total simpanan melebihi $3 miliar pada akhir Oktober laludan fasilitas bernilai $951 juta menurut data dari Otoritas Moneter Palestina.
Bank Dunia percaya bahwa akses terhadap layanankeuangan yang efektif sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi pribadi danpembangunan ekonomi suatu negara &ldquoterutama di saat krisis ketika pembayarandigital dapat menjadi penyelamat.&rdquo
Selama beberapa bulan terakhir OtoritasMoneter Palestina meluncurkan sistem pembayaran elektronik melalui teleponseluler untuk mengatasi krisis kelangkaan uang kertas di Jalur Gaza selamabulan-bulan perang.
Dengan dukungan Amerika sejak 7 Oktober 2023pendudukan Israel telah melakukan genosida di Jalur Gaza menyebabkan sekitar 152.000orang Palestina menjadi martir dan terluka sebagian besar dari mereka adalahanak-anak dan wanita dan lebih dari 11.000 orang hilang di tengah kehancuranbesar-besaran dan kelaparan yang menewaskan puluhan warga anak-anak dan oranglanjut usia sebagai bencana kemanusiaan terburuk di dunia. (at/pip)