Otoritas pendudukan Israel menghentikan 27 proyek rekonstruksi di Masjid Al-Aqsa dan memberlakukan pembatasan terhadap pelaksanaan perbaikan penting pada masjid tersebut.
Sumber kompeten yang bertanggung jawab atas rekonstruksi dan pemeliharaan masjid mengatakan pada hari Jumat bahwa proyek tersebut meliputi perbaikan pipa air atap Masjid Al-Aqsa penggantian kubah timah dan perbaikan lantai masjid.
Sumber menunjukkan bahwa masjid memerlukan pemeliharaan berkelanjutan dengan kebebasan penuh tanpa campur tangan atau pembatasan dari pendudukan Israel. Israel berusaha untuk memaksakan kedaulatannya atas Masjid Al-Aqsa dengan mencegah atau mengizinkan pekerjaan apa pun di dalam masjid.
Pada tanggal 2 bulan ini pasukan pendudukan Israel melarang pegawai Komite Rekonstruksi Al-Aqsa bekerja di semua departemennya di dalam masjid. Mereka juga mengancam direktur Komite Rekonstruksi untuk menangkap pegawai mana pun yang melakukan restorasi dan melanggar keputusan.
Pasukan pendudukan Israel sebelumnya telah menangkap 2 orang penjaga Al-Aqsa dan seorang pegawai Komite Rekonstruksi diduga karena melakukan pekerjaan dan melanggar keputusan sejak hari pertama setelah berakhirnya Idul Adha.
Direktur Proyek Rekonstruksi Al-Aqsa Bassam Al-Hallaq menjelaskan bahwa pasukan pendudukan menghancurkan sejumlah jendela ruang salat Al-Qibli selama agresi mereka terhadap masjid pada Ramadhan lalu.
Al-Hallaq menyebut bahwa rekonstruksi jendela tunggal memerlukan pekerjaan restorasi dan renovasi dalam jangka waktu hingga 6 bulan.
Pasukan pendudukan terus melakukan pelanggaran terhadap pekerja Al-Aqsa dengan menangkap mendeportasi atau menjadi tahanan rumah dan mencegah mereka memasuki masjid atau bergerak di sekitar Yerusalem. (at/pip)
 
