Mon 5-May-2025

Lembaga HAM: 5.000 Tawanan Lebih Sakit di Penjara Israel

Senin 9-Desember-2024

Badan Palestina untuk urusan Tawanan dan MantanTawanan melaporkan bahwa jumlah tahanan yang sakit dan terluka dipenjara-penjara pendudukan Israel melebihi 5.000 orang beberapa di antaranyamenjadi syahid akibat kelalaian medis dan penyiksaan yang disengaja sementarasisanya masih menderita akibat dianiaya tidak diberi pengobatan dan menggunakanpenyakit sebagai senjata.

Badan tersebut mengkonfirmasi dalam sebuahpernyataan hari ini Minggu bahwa kebijakan kelalaian medis oleh Israel meningkatdua kali lipat sejak dimulainya perang pemusnahan di Jalur Gaza pada Oktober2023. Administrasi penjara pendudukan Israel berhenti memindahkan tahanan yangsakit dan terluka ke klinik dan rumah sakit dan tidak memberikan obat-obatankepada mereka tetapi dengan sengaja menekan dan menyalahgunakan obat-obatantersebut.

Pengacara Badan Tawanan mengunjungi sejumlahpenjara pendudukan dan memeriksa kondisi kesehatan para tahanan termasuktahanan Zaher Afif Al-Shashtari (60 tahun) dari kota Nablus menunjukkan bahwadia berada di Penjara Megiddo dan menderita berbagai penyakit. sclerosis yangmerupakan penyakit yang sangat sulit yang mempengaruhi sistem saraf danmenyebabkan kesulitan berjalan dan melakukan tugas-tugas dasar sendirian.

Dia mengindikasikan bahwa pengacaranyamengunjungi tawanan Tariq Assi (43 tahun) dari kamp Balata di Nablus yang saatini berada di pusat penahanan Nafha. Dia menderita sakit di perut dan punggungdisertai aliran darah dan dia juga mengeluh menderita sakit parah ditangannya karena sikunya patah sebelum ditangkap. Dia membutuhkan perawatanyang ditolak oleh administrasi penjara.

Patut dicatat bahwa tahanan Assi ditangkap padatahun 2005 dan setelah penangkapannya ia menghadapi penyelidikan keras yangberlangsung selama dua bulan dan pendudukan mengeluarkan hukuman penjara yangsebenarnya terhadapnya untuk jangka waktu 20 tahun.

Sementara itu tawanan Muhammad Barash (46tahun) dari kamp Al-Amari di Ramallah yang ditahan sejak 18 Februari 2003menderita banyak gangguan kesehatan. Ia buta dan diamputasi pada kaki kirinyamenjalani operasi pada matanya untuk menanamkan kornea dan retina sertamengganti silicon minyak ditujukan untuk mata namun perang menghalanginya.

Badan melaporkan bahwa Brash dijatuhi hukumantiga hukuman seumur hidup dan tiga puluh lima tahun dan saat ini berada dipenjara Nafha. Berat badan tahanan turun sekitar 30 kilogram menjadi 45kilogram.

Dalam pernyataannya Otoritas menyebutkanbanyak kasus medis lainnya dan menganggap administrasi penjara pendudukan Israelbertanggung jawab penuh atas serangkaian kelalaian medis yang terus berlanjutterhadap tahanan Palestina.

Mereka meminta lembaga-lembaga internasionalorganisasi hak asasi manusia dan Palang Merah untuk sepenuhnya memainkan peranpenting mereka dalam menangani masalah tahanan.

Menurut data hak asasi manusia jumlahpenangkapan di Tepi Barat yang diduduki termasuk Yerusalem telah meningkatsejak 7 Oktober 2023 menjadi 11.900 tawanan sejak dimulainya perang genosidayang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Data ini berkaitan dengan penangkapan diTepi Barat namun tidak di Jalur Gaza yang jumlahnya diperkirakan mencapairibuan. (at/pip)

&nbsp

Tautan Pendek:

Copied