Mon 5-May-2025

Gizi Buruk Bunuh Anak-anak Gaza Akibat Politik Kelaparan Israel

Minggu 8-Desember-2024

Mungkin anak-anak adalah kelompok yang palingmenjadi sasaran tentara pendudukan Israel di tengah perang genosida yang sedangberlangsung di Jalur Gaza selama 14 bulan. Merekalah yang meninggal akibat bompendudukan kelaparan dan berbagai macam penyakit.

Karena kebijakan kelaparan (baca pelaparan) sistematisyang dilakukan pendudukan Israel masalah kekurangan gizi akut di kalangananak-anak semakin parah di Jalur Gaza yang menyebabkan kematian dan kerusakanparah pada tubuh mereka.

50 Ribu Anak di Gaza Derita Gizi Buruk

Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa(UNICEF) mengatakan dalam sebuah laporan bahwa 50.000 anak-anak Palestina diJalur Gaza menderita kekurangan gizi akut akibat pengepungan pendudukan Israelterhadap penduduknya. Sementara Kementerian Kesehatan di Gaza mengkonfirmasibahwa satu juta anak-anak menderita gizi buruk atau terancam gizi buruk.

Koresponden Pusat Informasi Palestinamengatakan bahwa menurut pengamatannya otoritas pendudukan Israel mencegahmasuknya bahan makanan ke Jalur Gaza dan bahan-bahan pokok secara umum hinggadan termasuk mencegah masuknya tepung yang telah menjerumuskan Jalur Gaza kedalam kelaparan yang parah. di mana orang berjuang untuk mendapatkan makananagar mereka tetap hidup.

Dampak terbesar dari kelaparan ini tentunyaharus ditanggung oleh anak-anak yang merupakan kelompok yang paling banyakmengeluarkan darah seperti laporan dari lembaga pemerintah di Gaza yangmendokumentasikan kematian 18.000 anak akibat bom dan rudal yang dilakukanpendudukan belum lagi perampasan hak-hak anak. hampir satu juta anak darikesehatan pendidikan dan nutrisi yang tepat.

Kehidupan Gadis Menderita Kekurusan

Seorang warga Palestina Yasmine Abu Al-Attarutin mengunjungi pusat penitipan anak ketika dia melihat tanda-tanda kelemahanpada tubuh putrinya yang berusia 5 bulan Hayat.

Abu Al-Atta mengatakan kepada koresponden PusatInformasi Palestina bahwa putrinya Hayat tidak bereaksi terhadap susu dan diamemutuskan untuk merawatnya sehingga dokter menilai dia dalam keadaankekurangan gizi parah karena berat badannya tidak melebihi 4 kilogram. Diamenderita karena memberikan nutrisi yang diperlukan untuk anaknya baik susuyang diperkaya dengan mineral dan vitamin atau berbagai suplemen nutrisi.

Ia menyerukan diakhirinya perang dan penyediaankebutuhan dan bantuan kepada masyarakat terutama anak-anak. Ia mempertanyakan&ldquoCukup banyak pembunuhan terhadap anak-anak dan sekarang mereka kelaparan dankekurangan gizi?&rdquo

Kelaparan Sistematis

Marwan Al-Hams &ndash Direktur Rumah Sakit LapanganKementerian Kesehatan di Gaza &ndash membenarkan bahwa mereka tidak menemukan apapun untuk diberikan terhadap kasus malnutrisi yang menimpa mereka akibatblokade Israel.

Dia menekankan bahwa kasus-kasus inimemperburuk kondisi mereka secara signifikan yang dapat menyebabkan kematian.

Kelaparan yang sistematis di Jalur Gaza dankebijakan penerapan pengepungan menyebabkan kematian puluhan warga Palestinasementara ribuan orang menderita kelaparan dan kelelahan dan menjalanihari-hari yang berat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri dananak-anak mereka.

Laporan mengkonfirmasi bahwa kelaparan di JalurGaza m Hal ini tersebar luas pada tingkat kurangnya nilai gizi yang dimakanmasyarakat. Bahkan tepung telah menjadi mata uang yang langka dan jikatersedia tidak ada penggantinya kecuali tepung dan thyme.

Inilah pertanyaan yang paling menonjol danterbesar &ldquoApa yang terjadi pada satu juta anak di Jalur Gaza yang menghadapikekurangan gizi pada tingkat ini dan selama satu tahun penuh dan pada puncakperkembangan mereka.&rdquo

Koresponden kami berkeliling jalan-jalan dikota Deir al-Bah dan Mawasi Khan Yunis dan memastikan bahwa mereka tidakmemiliki makanan penting dan berharga seperti buah-buahan sayuran keju susudan daging menunjukkan bahwa jika tersedia harganya sangat mahal sehinggaorang tidak mampu membelinya.

Barang Dagangan Habis Harga Naik

Program Pangan Dunia mengkonfirmasi bahwa hargapangan di Jalur Gaza telah meningkat sebesar 1.000% menempatkan seluruhpenduduk di ambang kematian sementara laporan internasional telahmengkonfirmasi bahwa Israel merampas kebutuhan pokok penduduk Gaza untukbertahan hidup.

Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit LahiaHossam Abu Safiya mengatakan: Kami memperingatkan dampak kekurangan gizi dimasa depan terhadap anak-anak ditanggapi dengan serius dan semua tindakan yangdiperlukan harus diberikan.&rdquo Obat-obatan makanan dan susu terapeutik untukkondisi ini. Semua makanan harus diizinkan masuk.&rdquo

Ia melanjutkan: &ldquoBukan rahasia lagi bagi Andabahwa Gaza bagian utara mengandung tepung dan beberapa makanan kaleng namuntidak mengandung sayur-sayuran buah-buahan minyak atau daging dan tentunyasemua ini berdampak pada masa depan tubuh anak-anak. Masalah ini akan tetap adakecuali masalah pangan diselesaikan.&rdquo

Pernyataan Abu Safiya ini berlaku persis diwilayah selatan Jalur Gaza dimana selama lebih dari 3 bulan pasukan pendudukansangat tegas dalam mendatangkan truk dan yang diperbolehkan masuk justrudijarah oleh bandit di wilayah dimana pasukan Israel yang semakin memperumitsituasi.

Cerita Menyakitkan

Para ibu menceritakan kisah-kisah menyakitkantentang penderitaan anak-anak mereka karena ketidakmampuan mendapatkan makananyang layak. Maysoon Aql ibu dari anak perempuan yang sakit Malak mengatakan&ldquoGejala putri saya mulai muncul setelah ia berumur satu bulan dan ketika iaberusia sekitar 40 hari ia dirawat di rumah sakit karena diare parah. Setiapkali dia menyusui dia langsung memuntahkan sesuatu. Meskipun dokter tidakmendiagnosis kondisinya mereka mengatakan kepada saya bahwa dia mungkin memilikialergi terhadap susu dan mengatakan kepada saya bahwa dia harus minum susukhusus namun susu tersebut tidak tersedia di Gaza. Jadi mereka memberi sayasusu bebas protein.&rdquo

Meskipun sayur-sayuran dan buah-buahan pentingbuah-buahan dan sayur-sayuran masih jauh dari jangkauan ibu-ibu seperti MaysoonAkl: Saya perlu makan buah-buahan dan sayur-sayuran karena mengandung semuavitamin dan penting bagi ibu dan anak. Sayangnya buah-buahan dan sayur-sayurantidak tersedia di Gaza. Hanya ada makanan kaleng. Daging juga tidak tersedia.&rdquo

Adapun Dina Al-Rawahi Ziada ibu dari anakAhmed berkata &ldquoAnak saya lahir pada tanggal 6 Januari 2024 dan beratbadannya saat ini lima kilogram. Kami pergi ke bagian nutrisi di Rumah SakitKamal Adwan karena berat badannya malah turun bukan bertambah. Sepertidiketahui anak sebaiknya mulai mengonsumsi buah dan sayur setelah ia mencapaiusia 7 bulan. Tentu saja semua ini tidak tersedia di Jalur Gaza. Sedangkanuntuk gizi ibu juga diperlukan namun saat ini makanan sehat tidak tersediabahkan air hampir tercemar seluruhnya.&rdquo

Dina Al-Rawahi mengungkapkan keprihatinannyaterhadap keselamatan dan kesehatan putranya &ldquoKetakutan seorang ibu terhadapanaknya adalah sesuatu yang tidak dapat diukur. Saya mengkhawatirkan putra sayaakibat perang lebih dari apa pun. Saya mengkhawatirkan dia karena kelaparankesehatan yang buruk dan kondisi buruk yang kita alami dan tentu saja hal iniberdampak pada saya secara pribadi dan psikologis.&rdquo

Pakar anak dan nutrisi Yasmine Labad mengatakankepada koresponden Pusat Informasi Palestina bahwa rumah sakit di Gazapenuh dengan kasus malnutrisi melebihi kapasitas rumah sakit.

Ia menambahkan rumah sakit di Jalur Gazatermasuk rumah sakit lapangan menderita karena tingginya jumlah pasien yangmengunjungi rumah sakit tersebut dengan kasus gizi buruk terutama anak-anak dibawah usia lima tahun.

Dia menjelaskan bahwa malnutrisi telah menyebarluas di Jalur Gaza dan kami tidak melihat kasus-kasus ini sama sekali sebelumperang namun kami hanya melihat kasus-kasus tersebut dalam jumlah besar selamaperang selain kasus-kasus malnutrisi akut terutama di kalangan anak-anak.

Kemunduran Kesehatan

Menurut laporan yang dikeluarkan olehpemerintah kota di Jalur Gaza para pengungsi Palestina mengalami penurunankesehatan akibat kekurangan gizi yang merupakan faktor penyebab penyebaranpenyakit dan epidemi mengingat kondisi lingkungan yang memburuk.

Dokter Palestina tersebut menunjukkan bahwa adasejumlah besar anak-anak di Jalur Gaza selatan yang menderita kekurangan gizikarena beberapa alasan yang paling penting adalah: kekurangan pangan dankurangnya jumlah protein yang seimbang sehubungan dengan peraturan Israel yangketat. pengepungan dan ketidakmampuan masyarakat untuk membeli makanan yanglayak karena situasi harga yang tinggi.

Mengenai pengobatan kasus malnutrisi beliaumenekankan bahwa mereka memerlukan suplemen nutrisi berupa protein dankarbohidrat yang sulit disediakan oleh masyarakat menekankan perlunya &ldquokasuspenyakit kronis dan penderita malnutrisi untuk mendapatkan makanan seimbang danberenergi tinggi dan ini saat ini tidak tersedia karena keadaan terkepung danmenghalangi masuknya bantuan.&rdquo

Dia menekankan bahwa &ldquoanak-anak di Jalur Gazasangat bergantung pada sereal beras kentang dan makanan kaleng dan hal initidak mendukung pertumbuhan sehat anak-anak dan kurangnya telur dan berbagaijenis susu akan menjadi krisis yang nyata.&rdquo (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied