Pasukan pendudukan Israel pada Selasa sore menghancurkan sebuah rumah tinggal dan fasilitas pertanian di Yerusalem yang diduduki (Al-Quds) dan ketika pemberitahuan dikirimkan untuk menghancurkan sebuah sekolah dan tiga rumah di Hebron para pemukim mengejar para petani dan mencegah mereka membajak tanah mereka.
Di desa Nabi Samuel barat laut Yerusalem sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pasukan pendudukan melancarkan kampanye pembongkaran besar-besaran di desa tersebut di mana mereka menghancurkan sebuah rumah dan fasilitas pertanian yang menunjukkan bahwa rumah dan fasilitas tersebut milik warga Muhammad Eid Barakat.
Diindikasikan pasukan ini membongkar dua barak pemukiman milik warga Amir Amer Barakat dan Muhammad Mahmoud Abu Dahuk. Pasukan ini juga membongkar dua barak pertanian milik warga Moataz Ayed Barakat dan Ashraf Talal Salem Barakat.
Otoritas pendudukan terus menerapkan kebijakan yang melarang pembangunan terhadap warga di desa Nabi Samuel menolak memberikan izin mendirikan bangunan memaksa mereka membangun barak dan bangunan tempat tinggal sebagai solusi alternatif.
Di sisi lain pada hari ini Selasa pasukan pendudukan Israel menyampaikan pemberitahuan untuk menghancurkan sebuah sekolah dan tiga rumah di kota Masafer Yatta selatan Hebron. Para pemukim juga mengejar para petani dan mencegah mereka membajak tanah mereka.
Aktivis Osama Makhamra mengatakan bahwa pasukan pendudukan menyampaikan pemberitahuan untuk menghancurkan Sekolah Khallet Amira di daerah Umm Al-Safa Musafer Yatta dan mencegah orang-orang untuk terus bekerja di sana mengingat bahwa sekolah ini terdiri dari enam unit ruang kelas keliling. yang telah dihancurkan oleh pendudukan sekitar beberapa bulan yang lalu.
Pasukan pendudukan juga menyampaikan pemberitahuan untuk menghancurkan rumah warga Ibrahim Ali Hussein Daoud Zaid Jibrin Daoud dan Saeed Alian Awad dan menghentikan pekerjaan di rumah warga Salah Muhammad al-Adra dengan menyatakan bahwa rumah-rumah tersebut berpenghuni dan wilayahnya. diperkirakan antara 150-200 meter persegi.
Para pemukim terus memaksa para penggembala domba dan petani untuk meninggalkan wilayah mereka di Masafer Yatta karena mereka mencegah mereka membajak tanah mereka di wilayah Samri dan Wadi Al-Jawaya. (at/pip)
