Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional mendesakpembentukan komite investigasi internasional terhadap senjata yang dilarangsecara internasional yang digunakan selama agresi Israel di Jalur Gaza dan mengumumkansenjata kriminal dengan membakar dan menguapkan jasad untuk menyembunyikankejahatan tersebut.
Dalam pernyataan terakhir pada pertemuankeempat Dewan Pengawas Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional yang digelar diDoha kemarin malam Minggu Persatuan Ulama menyatakan penyesalan mendalamkecaman dan kutukan atas sikap lalai di banyak negara Islam yang tidakmemenuhi tingkat tanggung jawab yang disyaratkan oleh hukum dan hati nuranimanusia terhadap tugas persaudaraan dan negara tetangga.
Dia menekankan bahwa sikap diam dan tidakbertindak ini berkontribusi pada pertumpahan darah terus-menerus dilakukanmusuh pendudukan Israel pelanggaran terhadap kesucian genosida kriminal danpembersihan etnis rasis. Sikap Afrika Selatan negara-negara pendukung danorganisasi internasional yang mendukung rakyat Palestina patut diapresiasi.
Uni Eropa menyerukan pengaktifan hukuminternasional dan keputusan-keputusan Mahkamah Internasional &ldquodalam mengejarpara penjahat Zionis karena tidak ada artinya hukum yang tidak dapatditegakkan. Juga perlunya upaya bantuan berkelanjutan untuk mengatasi krisisrakyat Palestina mengingat berlanjutnya agresi brutal ini.
Dengan dukungan Amerika negara pendudukanIsrael telah melakukan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023 menyebabkan lebihdari 149.000 orang Palestina menjadi martir dan terluka sebagian besar darimereka adalah anak-anak dan wanita dan lebih dari 11.000 orang hilang ditengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang menewaskan puluhan orang anak-anakdan orang lanjut usia sebagai salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Dalam konteks yang sama Uni Eropa menyatakansikapnya terhadap rakyat Lebanon dalam membela kedaulatan dan tanah merekamelawan agresi Israel dan menyerukan dukungan bagi rakyat Lebanon danmemberikan bantuan sambil menyerukan rekonstruksi dan kompensasi bagi merekayang terkena dampak. (at/pip)
 
