Mon 5-May-2025

Suara Oxford Mayoritas: Israel Negara Apartheid Melakukan Genosida

Sabtu 30-November-2024

Oxford Union melalukan voting yang kuat mendukungopini bahwa Israel sebagai negara apartheid yang bertanggung jawab atasgenosida di Jalur Gaza.

Hal ini terjadi dalam perdebatan yang menarikdi mana 278 anggota mendukung usulan tersebut melawan 59 suara yang menentang.

Oxford Union Magazine menjelaskan bahwa seruanuntuk melakukan perdebatan tersebut muncul setelah Pengadilan KriminalInternasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap perdanamenteri pemerintah pendudukan Israel Benjamin Netanyahu dan menterimiliternya yang dipecat Yoav Galant atas tuduhan melakukan kejahatan perangdan kejahatan terhadap kemanusiaan. Israel juga sedang diselidiki oleh MahkamahInternasional atas tuduhan genosida selain dituduh melakukan kejahatanapartheid oleh organisasi hak asasi manusia besar seperti BTselem HumanRights Watch dan Amnesty International.

Pembicara yang mendukung usulan tersebut dalamdebat tersebut adalah: penulis dan penyair Palestina Muhammad al-Kurd presidenUni Oxford Ibrahim Othman Mowafi aktivis dan penulis Israel-Amerika MikoPeled dan aktivis Palestina Penulis Amerika Suzanne Abu al-Hawa.

Ilmuwan politik Amerika Norman Finkelsteindijadwalkan untuk mendukung proposal tersebut tetapi mengundurkan diri sebelumperdebatan.

Pembicara yang menentang usulan tersebut(pro-Israel) adalah: Jurnalis dan penyiar Inggris Jonathan Sacerdotti mantantentara Israel (asal Arab) Youssef Haddad pembela Israel dan kebijakannyaMusab Hassan Youssef dan pengacara dan hukum Inggris komentator NatashaHausdorff.

Oxford Union Debating Society yang anggotanyasebagian besar terdiri dari mahasiswa dan lulusan Universitas Oxford didirikanpada tahun 1823. Ini adalah salah satu serikat universitas tertua di Inggrisdan salah satu perkumpulan mahasiswa swasta paling bergengsi di dunia. Lembaga iniberoperasi secara independen dari Universitas dan berbeda dari Oxford Union.

Oxford Union memiliki tradisi mengundang tamu tokohterkemuka di dunia dari bidang politik akademisi dan budaya seperti AlbertEinstein Michael Jackson Winston Churchill Ronald Reagan Ratu Elizabeth IIdan Mahathir Mohamad. Oxford Union kemudian dipimpin oleh tokoh politikpenting termasuk Boris Johnson dan Benazir Bhutto.

Muhammad Al-Kurd membuka perdebatan yangmendukung usulan tersebut dengan fokus pada kekejaman yang dilakukan olehIsrael. Dia berkata seperti dikutip Oxford Union Magazine &ldquoSecara pribadimenurut saya tidak ada ruang untuk perdebatan mengenai adanya pembakaran dagingmanusia. Saya rasa tidak ada ruang untuk berdialog ketika orang-orang dibakarhidup-hidup.&rdquo

Suku Kurdi menuduh &ldquoemperium&rdquo yang terlibatdalam &ldquomembiayai dan memfasilitasi&rdquo genosida merujuk janji-janji kosong ASatau barat yang mereka berikan kepada Palestina. &ldquoMereka mengatakan kepadakita jika Palestina meletakkan senjata mereka akan ada perdamaian namun jikakami meletakkan senjata kami akan dibunuh. Tuduhan ini sebagai &ldquopropagandayang sederhana bodoh dan konyol&rdquo dan ide-ide kolonial yang diulang-ulang.

&ldquoSama sekali tidak ada tindakan yang bisadilakukan rakyat Palestina yang membenarkan genosida&rdquo tambah Al-Kurd mengkritikklaim bahwa menuduh Hamas menggunakan manusia sebagai tameng manusia.

Sebelum mengakhiri pidatonya Al-Kurdmenyampaikan pidatonya langsung kepada platform oposisi &ldquoDalam dua hariterakhir saya diberitahu bahwa seorang pembicara baru telah ditambahkan kedalam oposisi dan saya menolaknya.&rdquo

Dia melanjutkan &ldquoSaya pikir merupakan penghinaanbagi saya untuk berbagi tempat dengan seseorang yang telah bekerja sama selamabeberapa dekade dengan badan intelijen Israel yang membunuh warga Palestina memblokademereka memberikan informasi dan alamat mereka dan menyebabkan banyak darah ditangan mereka mengacu pada penentang draft yakni juru bicara Musab HassanYousef. (at/pip)

&nbsp

Tautan Pendek:

Copied