Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwapendudukan Israel melakukan 3 pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gazatermasuk 33 orang syahid dan 134 orang luka-luka di rumah sakit selama 24 jamterakhir.
Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan:Sejumlah korban masih berada di bawah reruntuhan dan di jalan dan kru ambulansdan pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka.
Laporan tersebut menegaskan bahwa jumlah korbanagresi Israel telah meningkat menjadi 44.282 orang syahid dan 104.880 orangluka-luka sejak 7 Oktober 2023.
Sementara itu Komite Palang Merah Internasionalhari ini Rabu menggambarkan situasi kemanusiaan di Jalur Gaza &ldquomasih tragis&rdquomeskipun telah mencapai kesepakatan gencatan senjata antara &ldquoIsrael&rdquo dan&ldquoHizbullah&rdquo sebagai secercah harapan setelah konflik yang berkepanjangan 14bulan terkejam sejak perang tahun 2006.
PMImenyatakan dalam pernyataannya bahwaperjanjian ini mungkin memberikan peluang untuk meredakan ketegangan di wilayahtersebut namun hal itu tidak mengubah kenyataan kemanusiaan yang sulit diGaza.
Komite tersebut meminta masyarakatinternasional untuk segera mengambil tindaka. Perlu mematuhi hukum kemanusiaaninternasional dan menjamin perlindungan warga sipil dan infrastruktur sipil.
PMI menekankan pentingnya menyalurkan bantuankemanusiaan dengan segera dan tanpa batasan untuk memenuhi kebutuhanmasyarakat yang terkena dampak.
&ldquoIsrael&rdquo terus melanjutkan perang agresibrutalnya terhadap Jalur Gaza selama 418 hari berturut-turut bertepatandengan berlanjutnya kejahatan perang dan pembantaian yang mengerikan sertaupaya untuk menggusur penduduk Jalur Utara yang menjadi sasaran agresi militerterus menerus selama 46 hari berturut-turut.
Jumlah korban tewas akibat agresi militerIsrael yang berlangsung di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 menurut dataKementerian Kesehatan meningkat menjadi 44.282 orang syahid ditambah 104.880orang luka-luka. (at/pip)
