Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untukPengungsi Palestina (UNRWA) menegaskan bahwa pasokan makanan yang masuk keJalur Gaza tidak memenuhi 6% kebutuhan penduduknya.
UNRWA mengatakan dalam pernyataan yang dilihatoleh Pusat Informasi Palestina pada hari Minggu bahwa apa yang diizinkan olehpendudukan Israel untuk dibawa melalui penyeberangan dalam bentuk tepung danbahan makanan tidak memenuhi 6% dari kebutuhan penduduk.
Ia menjelaskan hal ini menyebabkan krisisparah di Jalur Gaza terutama dalam memperoleh roti dan menyebabkan penutupansebagian besar pabrik dan toko roti di bagian selatan Jalur Gaza.
UNRWA menyebutkan bahwa lebih dari dua jutapengungsi di Jalur Gaza dikepung oleh kelaparan kehausan penyakit danketakutan dan bahwa mendapatkan makanan telah menjadi pekerjaan yang mustahilbagi keluarga mereka.
UNRWA menyatakan bahwa kondisi para pengungsidi tenda-tenda pengungsian dan pusat-pusat penampungan sangatlah tragis akibatdari kelaparan dan kedinginan serta ketidakmampuan organisasi-organisasiinternasional untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi karena kelangkaanmakanan dan gizi.
Mereka menyerukan agar penyeberangan dibukasepenuhnya dan masuknya apa yang dibutuhkan warga untuk menghentikan kelaparanyang telah memperburuk kasus kekurangan gizi dan penyebaran berbagai penyakit.
Jalur Gaza bagian utara menderita kondisi yangsulit mengingat kekurangan air minum obat-obatan dan bahan makanan sertaterhambatnya masuknya bantuan di tengah berlanjutnya pemboman udara danartileri buldoser dan operasi pengeboman yang telah memperburuk keadaan.krisis kemanusiaan.
Tentara pendudukan Israel melanjutkan perangagresifnya di Jalur Gaza selama 415 hari berturut-turut menyebabkan ribuanorang mati syahid terluka dan hilang serta kehancuran besar-besaran dankelaparan yang terus meluas.
Korban tewas akibat agresi di Jalur Gaza sejak7 Oktober 2023 meningkat menjadi 44.176 orang syahid dan 104.473 orangluka-luka. (at/pip)