Jerman mengumumkan penyediaan dukungan keuangansenilai 6 juta euro untuk meningkatkan kerja mekanisme PBB dalam mempercepatpengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza menurut perjanjian yangditandatangani dengan Kantor Layanan Proyek PBB (UNOPS).
Dukungan ini dilakukan dalam kerangka komitmenkemanusiaan Jerman untuk mendukung upaya internasional mengatasi krisis yangsemakin parah di Gaza sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan 2720 (2023) yangbertujuan meningkatkan operasi distribusi bantuan melalui koridor aman di bawahpengawasan PBB kata Ketua Koordinator Bidang Kemanusiaan dan Rekonstruksi.
Dukungan keuangan Jerman akan dialokasikanuntuk mencapai beberapa tujuan utama termasuk memperkuat logistik pembeliantruk untuk mengirimkan bantuan di dalam Gaza dan mengangkutnya melalui koridorYordania melalui mediasi Organisasi Amal Hashemite Yordania dan meningkatkanefisiensi operasional pengoperasian Gaza koridor kemanusiaan termasukmengamankan pasokan bahan bakar yang diperlukan.
Dukungan tersebut juga mencakup perbaikaninfrastruktur hingga pembuatan ruang tunggu truk di perlintasan Karama danAl-Ghabawi guna mempercepat arus perbekalan.
Direktur Kantor Layanan Proyek PerserikatanBangsa-Bangsa di Yerusalem Karuna Herrmann mengapresiasi kontribusi Jermandan menyebutnya sebagai langkah yang baik dan penting untuk meningkatkanefisiensi mekanisme Resolusi 2720. &ldquoKemitraan ini memungkinkan kami mewujudkanbantuan penyelamatan jiwa lebih cepat kepada penduduk yang membutuhkan diGaza.&rdquo
Pada tanggal 12 November Kantor KoordinasiUrusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) menegaskan bahwa akseskemanusiaan ke Kegubernuran Gaza Utara masih sangat terbatas dan menyatakankeprihatinannya terhadap nasib warga Palestina yang tersisa di Jalur Gazautara seiring blokade Israel dikenakan pada wilayah tersebut terus berlanjut.
Kantor PBB ini meminta otoritas pendudukan Israeluntuk segera membuka koridor kemanusiaan untuk bantuan kemanusiaan mengingatbesarnya kebutuhan penduduk.
Tentara pendudukan Israel telah mencegahmasuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza utara sejak tanggal 25 September kemudianmencegah masuknya bantuan kemanusiaan pada tanggal 1 Oktober setelah itumereka melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap penduduk Jabalia danBeit Lahia yang secara efektif memisahkan Gaza utara dari wilayah lainnya.dari Jalur Gaza. (at/pip)