Tue 6-May-2025

UNRWA: Rencana Israel Tutup Kami Perburuk Derita Rakyat Palestina

Kamis 14-November-2024

Direktur operasi Badan Bantuan PBB dan Pemberdayaan untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza Sam Rose mengatakan bahwa rencana Israel untuk menutup badan tersebut dalam waktu tiga bulan dianggap tidak dapat dicapai dan akan memperburuk penderitaan kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap rakyat Palestina.

Rose yang baru saja kembali dari Gaza membenarkan bahwa ia telah menyaksikan tingkat penderitaan yang belum pernah terjadi sebelumnya melebihi imajinasi apa pun sejak pecahnya perang.

Dia menekankan bahwa UNRWA mungkin akan menghadapi kehancuran total yang akan berdampak buruk pada sektor-sektor penting seperti pendidikan dan kesehatan tidak hanya di Gaza tetapi juga di Tepi Barat jika rencana ini dilaksanakan.

Rose menambahkan bahwa kesaksian yang diterima dari pegawai UNRWA di Gaza utara sungguh mengerikan mengingat bahwa penduduk Gaza menghadapi kenyataan pahit yang tidak dapat ditanggung oleh siapa pun.

Dia menekankan bahwa menutup UNRWA berarti menghancurkan satu-satunya sistem kesehatan yang berfungsi di Gaza akan melipatgandakan penderitaan yang dialami warga Palestina di Jalur Gaza.

Dia menjelaskan bahwa UNRWA mewakili dua pertiga dari layanan kesehatan yang diberikan di Gaza melalui tim kelilingnya dan jika badan tersebut ditutup risiko wabah penyakit akan lebih besar dari sebelumnya dan Gaza akan menjadi lahan subur bagi epidemi.

Meskipun pemerintah AS telah menarik diri dari mengambil tindakan terhadap Israel karena kegagalannya memenuhi tuntutan Amerika untuk meningkatkan pasokan bantuan Rose menyatakan ketakutannya terhadap tindakan Israel yang terus memaksa diakhirinya kerja sama dengan UNRWA.

Dia menambahkan bahwa larangan terhadap UNRWA yang merupakan penyedia layanan internasional terbesar di Gaza akan berdampak buruk pada kesehatan pendidikan dan layanan dasar masyarakat.

Dia menunjukkan bahwa jika UNRWA ditutup sekolah-sekolah yang memberikan pendidikan kepada lebih dari 50.000 siswa di Tepi Barat juga akan berhenti dan 9.000 guru di Gaza juga akan diberhentikan yang akan menciptakan krisis pendidikan dan kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Senin lalu parlemen Israel Knesset menyetujui dalam pembacaan kedua dan ketiga sebuah undang-undang yang melarang kegiatan UNRWA mengabaikan peringatan internasional terhadap langkah ini yang melanggar konvensi dan hukum internasional.

Keputusan pendudukan untuk melarang UNRWA mendapat penolakan dari Palestina dan Arab dan menekankan bahwa keputusan tersebut merupakan perpanjangan dari genosida yang telah berlanjut di Jalur Gaza selama lebih dari setahun dan upaya sistematis untuk melikuidasi Otoritas Palestina.

Rancangan undang-undang Israel mengenai persetujuan Israel terhadap larangan kegiatan UNRWA memicu reaksi beragam internasional mulai dari penolakan hingga ekspresi kekhawatiran terhadap undang-undang ini dan dampaknya. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied