Mon 5-May-2025

PBB Desak Buka Koridor Kemanusiaan untuk Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Rabu 13-November-2024

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan(OCHA) mengatakan bahwa akses kemanusiaan ke Kegubernuran Gaza Utara masihsangat terbatas dan pihaknya sangat prihatin terhadap nasib warga Palestinayang tersisa di Jalur Gaza utara seiring dengan blokade Israel yangdiberlakukan di wilayah tersebut masih berlanjut.

OCHA meminta otoritas pendudukan Israel untuksegera membuka koridor kemanusiaan bagi bantuan kemanusiaan mengingat besarnyakebutuhan penduduk.

Tentara pendudukan Israel mencegah masuknyabantuan kemanusiaan ke Gaza Utara sejak tanggal 25 September. Kemudian mencegahmasuknya bantuan kemanusiaan pada tanggal 1 Oktober. Setelah itu merekamelancarkan serangan militer besar-besaran terhadap penduduk Jabalia dan BeitLahia yang secara efektif memisahkan Gaza utara dari wilayah lainnya dari JalurGaza.

Dalam laporan baru-baru ini OCHA mengatakanbahwa selama sebulan terakhir lembaga-lembaga kemanusiaan mengajukan 50permintaan kepada otoritas pendudukan Israel untuk memasuki Kegubernuran GazaUtara 33 di antaranya langsung ditolak dan 8 permintaan diterima yang kemudianmenemui kendala.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric menyatakanbahwa akses kemanusiaan ke Gaza utara secara umum sangat terbatas dan KantorKoordinasi Urusan Kemanusiaan mencatat 98 upaya selama sebulan terakhir untukmengoordinasikan pergerakan ke utara melalui pos pemeriksaan di sepanjangLembah Gaza bahwa 85% dari Permintaan tersebut telah ditolak atau dihalangi.

Hanan Balkhi Direktur Regional OrganisasiKesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa organisasi tersebut bekerja tanpa kenallelah &ndash mengingat kekerasan yang sedang berlangsung di Gaza &ndash untuk menjagarumah sakit tetap beroperasi dan mengevakuasi pasien yang membutuhkan perawatankhusus.

Dalam konferensi pers yang diadakan di markasbesar Kantor Regional Mediterania Timur di Kairo mengenai keadaan daruratkesehatan Hanan Balkhi memperingatkan akan memburuknya situasi di TimurTengah khususnya di Palestina dan Lebanon.

Balkhi menekankan pentingnya peran penting yangdimainkan oleh Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untuk Pengungsi Palestina(UNRWA) dalam menyediakan layanan yang diperlukan mengacu statemen DirekturJenderal WHO tentang tidak adanya alternatif selain UNRWA.

Sejak 5 Oktober Jalur Gaza utara berada dibawah pengepungan Israel dan proses pembersihan etnis melalui pembunuhan dankelaparan. Otoritas pendudukan Israel bekerja keras untuk menduduki Jalur Gazautara dan mengubahnya menjadi zona penyangga setelah menggusur penduduknya dibawah beban pemboman berdarah terus menerus dan pengepungan ketat yangmenghalangi masuknya makanan dan obat-obatan.

Dengan dukungan Amerika sejak 7 Oktober 2023pendudukan Israel melancarkan perang di Jalur Gaza yang telah menyebabkan lebihdari 146.000 warga Palestina tewas dan terluka sebagian besar dari merekaadalah anak-anak dan perempuan dan lebih dari 10.000 orang hilang di tengahkehancuran besar-besaran dan kelaparan yang menewaskan puluhan anak-anak danorang tua dalam salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied