Pada Sabtu malam pasukan pendudukan Israelmengeksekusi tiga tahanan dari Jalur Gaza tak lama setelah mereka dibebaskandari pusat penahanannya.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pasukanpendudukan Israel mengeksekusi tiga tahanan setelah mereka dibebaskan daripusat penahanan melalui gerbang pangkalan militer &ldquoZikim&rdquo di Jalur Gaza utara.Israel menargetkan mereka dengan pemboman dari pesawat tak berawak di dekatMasjid Al-Khalidi di barat laut Kota Gaza.
Sumber menambahkan bahwa jenazah ketiga syuhadadievakuasi ke Kompleks Medis Shifa di Gaza dan para syuhada tersebut adalah Alidan Nadi Marouf yang sudah lanjut usia dan pemuda Hamza Al-Hato.
Menurut sumber tersebut ketiganya ditangkapsaat agresi pendudukan Israel terhadap Jalur Gaza utara pada tanggal 5 Oktoberlalu.
Sementara itu Pada hari ke-18 pasukanpendudukan Israel terus menghalangi kerja pertahanan sipil di wilayah utaraJalur Gaza karena serangan dan agresi Israel yang sedang berlangsung danribuan warga di sana dibiarkan tanpa bantuan kemanusiaan dan medis.
Pada dini hari pesawat pendudukan menargetkansebuah rumah keluarga Abu Jarad di daerah Al-Manshiya di kota Beit Lahiamengakibatkan satu orang syahid dan sejumlah luka-luka.
Saat dini hari ini 9 warga menjadi syahidgugur dalam pemboman Israel yang menargetkan tenda pengungsi di sebelah baratkota Khan Yunis dan mereka dipindahkan ke Rumah Sakit Medis Nasser. Hal inididahului dengan kematian 5 orang syahid dan luka-luka lainnya dalam pemboman Israelterhadap Sekolah Fahd Al-Sabah yang menampung para pengungsi di Jalan Jaffa didaerah Zarqa sebelah timur Kota Gaza.
Dua orang tewas dan lainnya terluka dalampemboman tenda yang menampung pengungsi di Stadion Al-Jazeera selatan MasjidAl-Shafii di kota Khan Yunis.
Kemarin malam Jumat 3 warga syahid dan 5lainnya luka-luka dalam serangan bom Israel yang menargetkan tenda yangmenampung pengungsi di sebelah barat kota Khan Yunis selatan Jalur Gaza.
Jumlah korban agresi Israel di Jalur Gazamencapai 43.508 orang syahid dan 102.684 orang luka-luka sejak 7 Oktober 2023menurut data Kementerian Kesehatan Palestina. (at/pip)