Mon 5-May-2025

Qatar: Laporan Mengenai Kantor Biro Hamas di Doha Tidak Benar

Minggu 10-November-2024

Juru bicara resmi Kementerian Luar Negeri Majid bin Mohammed Al-Ansari membantah pemberitaan yang beredar mengenai kantor perwakilan Hamas di Doha. Pemberitaan yang beredar mengenai Negara Qatar menarik diri dari mediasi terkait gencatan senjata di Gaza adalah tidak benar dan tidak akurat.

Al-Ansari mengungkapkan dalam pernyataan pers pada Sabtu malam bahwa Qatar telah memberi tahu para pihak 10 hari yang lalu selama upaya baru-baru ini untuk mencapai kesepakatan bahwa Qatar akan menangguhkan upayanya untuk menengahi antara Hamas dan Israel jika kesepakatan tidak tercapai.

Dia menambahkan bahwa negaranya juga memberi tahu para pihak bahwa mereka akan melanjutkan upaya ini dengan mitranya ketika keseriusan yang diperlukan tercapai dalam mengakhiri perang brutal dan penderitaan warga sipil yang terus berlanjut sebagai akibat dari kondisi kemanusiaan yang sangat buruk di Jalur Gaza. Dalam konteks ini Negara Qatar kemudian akan berada di garis depan untuk melakukan segala upaya terpuji untuk mengakhiri perang dan mengembalikan para sandera dan tawanan.

Al-Ansari menekankan dalam sebuah pernyataan kepada Kantor Berita Qatar (QNA) bahwa &ldquoNegara Qatar tidak akan menerima bahwa mediasi menjadi alasan untuk menekannya seperti yang telah terjadi sejak gagalnya gencatan senjata pertama dan kesepakatan menukar perempuan dan anak-anak sebagai bentuk manipulasi dan mempermainkan Qatar. Terutama dalam menarik kembali komitmen yang disepakati melalui mediasi.&rdquo Mereka juga mengeksploitasi kelanjutan negosiasi untuk membenarkan kelanjutan perang demi tujuan politik yang sempit.

Juru bicara resmi Kementerian Luar Negeri Qatar ini menegaskan kembali komitmen tegas Negaranya untuk mendukung persaudaraan rakyat Palestina hingga mereka mencapai hak-hak mereka yang terdepan adalah negara merdeka mereka pada perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Isu Palestina ditegasnya sebagai isu sentralitas bagi Negara Qatar.

Dr Al-Ansari menyebut bahwa laporan mengenai kantor Hamas di Doha tidak akurat dan menekankan bahwa tujuan utama kehadiran kantor tersebut di Qatar adalah untuk menjadi saluran komunikasi antara pihak-pihak terkait dan saluran ini telah mencapai gencatan senjata di Qatar beberapa tahapan sebelumnya dan berkontribusi dalam menjaga ketenangan hingga pertukaran tahanan dan sandera termasuk perempuan dan anak-anak pada bulan November tahun lalu dalam konteks ini menekankan perlunya memperoleh informasi dari sumber resmi. (at/pip)

&nbsp

Tautan Pendek:

Copied