Pasukan penjajah Israel Zionis terus melakukankejahatan genosida di Jalur Gaza selama 394 hari berturutturut denganmelancarkan puluhan serangan udara dan penembakan artileri sekaligus melakukanpembantaian terhadap warga sipil di tengah situasi kemanusiaan yang sangatburuk akibat pengepungan tersebut. perpindahan lebih dari 95% populasi.
Koresponden Pusat Informasi Palestinamelaporkan bahwa pesawat tempurdan artileri penjajah Israel melanjutkanserangan dan pemboman dengan kekerasan &ndash kemarin Jumat &ndash di berbagai bagianJalur Gaza menargetkan rumahrumah tempat berkumpulnya para pengungsi danjalanjalan menewaskan puluhan orang yang mati syahid dan terluka.
Pasukan pendudukan terus melakukan invasi daratke wilayahwilayah besar di Rafah sejak 7 Mei lalu dan beberapa wilayah Gazadi tengah pemboman udara dan artileri melakukan pembantaian yang mengerikandan mengebom rumahrumah warga di kamp Jabalia.
Selama 27 hari berturut-turutGaza utara kamp pengungsi Jabalia dan Beit Lahia khususnya masih di bawahpengepungan dan Israel masih memberlakukan kelaparan di tengah pemboman udaradan artileri yang kejam dan isolasi total wilayah utara Gaza.
Memasuki harike 12 pasukan pendudukan terus menghalangi kerja pertahanan sipil di wilayahutara Jalur Gaza dengan serangan dan agresi. Ribuan warga di sana dibiarkantanpa bantuan kemanusiaan dan medis.
Seorangwarga gugur syahid dan dua lainnya terluka pagi ini akibat pemboman Israel disebuah rumah keluarga Jarghoun sebelah timur Rafah menurut koresponden PusatInformasi Palestina.
Tiga wargatermasuk seorang ibu dan anaknya gugur syahid ketika tentara pendudukanmengebom sebuah rumah keluarga Al-Najjar di lingkungan Al-Jarn di Gaza utara.
Enam oranggugur syahid terluka dan lainnya hilang akibat pemboman Israel yangmenargetkan rumah keluarga Warsh Agha di kota Beit Lahia utara Jalur Gaza.
Tentara penjajahIsrael meledakkan sejumlah bangunan tempat tinggal di kamp Jabalia utara Gaza
Sumberlokal melaporkan sejumlah warga tewas dan terluka akibat aksi pengeboman pasukanIsrael terhadap rumah keluarga Abu Al-Awf di Tal Al-Hawa di tengah seruanambulans untuk menuju ke lokasi tersebut. (at/pip)