Sebuah surat kabar Israel mengatakan bahwatentara pendudukan Israel telah memasuki fase baru efesiensi senjata karenakekurangan amunisi berat telah menaikkan batas persetujuan penggunaan berbagairudal dan roket dalam infiltrasi militer.
Surat kabar Israel Haaretz mengungkapkanpada hari Minggu bahwa tentara pendudukan Israel telah menaikkan tingkat komandoyang berwenang untuk menyetujui penggunaan senjata berat ke tingkat komandanbrigade dengan latar belakang kekurangan stok amunisi dan larangan yangdiberlakukan oleh negara-negaradi seluruh dunia mengenai ekspor senjata keIsrael.
Haaretz tersebut mengutip sumber-sumber yangmengatakan bahwa tentara Israel (IDF) kini menggunakan politik efesiensi ketatdalam persenjataan dan dalam beberapa kasus bahkan telah menaikkan tingkat izinpenggunaan senjata berat dan amunisi tersebut ke tingkat komandan brigade.
Arahan ini tidak berlaku pada sistem pertahananudara seperti Iron Dome atau pada pasukan yang diserang menurut sumber yangsama.
Kebijakan ini menurut sumber tersebutbertujuan agar pimpinan otoritas pendudukan memberikan prioritas padapenggunaan sarana militer sesuai dengan tujuan pasukan di bawah komandonya&ldquosebuah tanggung jawab yang sampai saat ini berada di pundak pimpinan generasimuda.
Sumber yang sama menambahkan kepada surat kabartersebut bahwa tentara pendudukan Israel telah menggunakan &ldquoefesiensi senjata&rdquosehubungan dengan rudal Iron Dome sejak minggu kedua perang genosida di Gaza&ldquonamun situasi persediaan amunisi saat ini telah memaksa tentara untukmemperketat pembatasan.&rdquo
Inggris Jerman dan Kanada baru-baru inimengumumkan pembatasan ekspor senjata ke otoritas pendudukan Israel.
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan PerdanaMenteri Spanyol Pedro Sanchez telah menyerukan dalam berbagai bentuk untukberhenti &ldquomengekspor senjata ke Israel&rdquo pada akhir pertemuan puncak MED9 diSiprus.
Sementara Perdana Menteri Spanyol pada hariJumat meminta komunitas internasional untuk berhenti memasok senjata ke IsraelPresiden Prancis mengatakan bahwa menghentikan ekspor senjata adalahsatu-satunya cara untuk menghentikan perang.
Beberapa minggu yang lalu Inggris mengumumkanbahwa mereka telah menangguhkan sekitar 30 izin ekspor peralatan militer keIsrael untuk digunakan dalam operasi militer di Gaza setelah meninjaukepatuhan Israel terhadap hukum kemanusiaan internasional.
Otoritas pendudukan Israel memperoleh sekitartiga perempat senjata mereka dari Amerika Serikat namun beberapa keputusanEropa terhadap mereka mencerminkan posisi anti-perang sebagai akibat daritekanan internal yang dihadapi pemerintah bahkan jika hal tersebut berdampakoperasional terhadap tentara pendudukan. terbatas.
Sejak 7 Oktober 2023 pendudukan dengandukungan mutlak Amerika telah melancarkan perang pemusnahan di Jalur Gazayang mengakibatkan lebih dari 140.000 orang menjadi syahid gugur dan terlukasebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak 10.000 orang hilangkerusakan infrastruktur besar-besaran dan kelaparan yang mematikan. (at/pip)