Wed 7-May-2025

UNIFIL Tolak Permintaan Israel Pindahkan Pasukannya

Minggu 6-Oktober-2024

Pasukan Sementara PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL) menegaskan bahwa pasukannya masih di posisi mereka meskipun sekitar seminggu yang lalu menerima permintaan dari otoritas pendudukan Israel untuk memindahkan sebagian dari mereka menjelang operasi darat Israel.

UNIFIL mengatakan dalam sebuah pernyataan hari ini Sabtu bahwa tentara pendudukan Israel memberi tahu mereka pada tanggal 30 September tentang niatnya untuk melancarkan operasi darat di Lebanon dan meminta kami untuk memindahkan beberapa lokasi kami dan pada saat yang sama menekankan bahwa &ldquopenjaga perdamaian tetap ada&rdquo di semua situs.

Dia menambahkan &ldquoKami secara teratur menyesuaikan situasi dan kegiatan kami dan kami memiliki rencana darurat yang siap untuk diaktifkan jika diperlukan. Keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian sangat penting dan kami mengingatkan semua pihak akan perlunya menghormati komitmen ini.&rdquo

Irlandia menolak permintaan Israel untuk menarik pasukannya yang bekerja di UNIFIL. Surat kabar Irish Times mengutip sumber-sumber Irlandia melaporkan bahwa tentara pendudukan meminta Irlandia dan UNIFIL untuk menarik pasukan dari pos perbatasan Lebanon.

Dia menambahkan bahwa permintaan Israel ditolak dan Tel Aviv diberitahu bahwa pasukannya akan tetap berada di sana.

Surat kabar tersebut percaya bahwa peringatan Israel tentang perlunya penarikan pasukan penjaga perdamaian dari perbatasan Lebanon meningkatkan kemungkinan tentara pendudukan melancarkan serangan besar-besaran di Lebanon selatan.

Terdapat kantor polisi Irlandia di Sungai Litani di Lebanon selatan dan Jalur Biru yang telah diidentifikasi sebagai perbatasan dengan negara pendudukan Israel.

Pada tanggal 11 Agustus 2006 Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengadopsi Resolusi 1701 yang menyerukan penghentian total perang antara Hizbullah dan Israel dan menyerukan pembentukan wilayah antara Garis Biru (antara Lebanon dan Israel) dan Sungai Litani di Lebanon selatan bebas dari senjata dan perlengkapan militer apa pun kecuali milik Angkatan Bersenjata Lebanon dan pasukan &ldquoUNIFIL&rdquo Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sejak 23 September lalu Israel telah melancarkan serangan berdarah di Lebanon yang mengakibatkan 2.011 orang tewas dan 9.500 orang terluka serta 1.200.000 orang mengungsi menurut data resmi Lebanon. (at/pip)

&nbsp

Tautan Pendek:

Copied