Moodys menurunkan peringkat kredit Israeluntuk kedua kalinya tahun ini sebesar dua tingkat sekaligus dan mempertahankan imagenegatif terhadap peringkat tersebut mengingat berlanjutnya perang genosida diGaza selama hampir satu tahun juga meningkatnya konflik Israel dengan Hizbullahdan prediksi perang jangka panjang.
Moody&rsquos (perusahaaninduk dari Moodys Investors Service yang menyediakan jasa analisis keuangandan analisis atas lembaga usaha dan lembaga pemerintah) mengatakan bahwa motivasi utama untukmenurunkan peringkat kredit adalah bahwa risiko geopolitik telah meningkatsecara signifikan ke tingkat yang sangat tinggi dengan konsekuensi material negativeterhadap kelayakan kredit Israel dalam jangka pendek dan panjang mengutipmeningkatnya intensitas konflik antara Israel dan Hizbullah secara signifikanterlihat dalam beberapa hari terakhir.
Moodys menambahkan bahwa tujuan yangdinyatakan oleh otoritas pendudukan Israel untuk mengembalikan pemukim Yahudi kepermukiman di wilayah utara Palestina yang diduduki kemungkinan akan melibatkankonflik yang lebih intens.
Badan ini juga mendasarkan data tersebut padaminimnya kemungkinan mencapai gencatan senjata di Gaza dan mencatat bahwarisiko politik lokal telah meningkat seiring dengan peningkatan risikogeopolitik.
Obligasi Israel sangat terpengaruh. Imbal hasilobligasi shekel 10 tahun naik sekitar 100 basis poin tahun ini dan spreadobligasi Treasury AS mencapai level tertinggi dalam 11 tahun.
Dalam jangka panjang Moodys yakin bahwaperekonomian Israel akan melemah secara permanen akibat konflik militerdibandingkan perkiraan sebelumnya. Dengan meningkatnya risiko keamanan badantersebut tidak lagi mengharapkan pemulihan ekonomi yang cepat dan kuat sepertiyang terjadi pada konflik-konflik sebelumnya.
Februari lalu Moodys menurunkan peringkatkredit Israel dari (A1) menjadi (A2) dengan prospek negatif setelahperusahaan tersebut meninjau ulang peringkat tersebut sebagai persiapan untukmenurunkan peringkat tersebut. (at/pip)