Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres menyamakan situasi yang diderita warga Palestina sejak 7 Oktober 2023 dengan neraka yang semakin buruk dari hari ke hari.
Hal ini disampaikannya dalam pidato yang disampaikannya pada hari Kamis dalam pertemuan di kantor pusat organisasi tersebut di New York mengenai Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).
Guterres menggambarkan situasi di Jalur Gaza &ldquodi luar imajinasi.&rdquo
Dia mengatakan &ldquoKami telah mengecewakan masyarakat Gaza. Mereka hidup di neraka yang semakin buruk dari hari ke hari.&rdquo
Ia menekannya bahwa tidak ada &ldquoalternatif selain UNRWA&rdquo dan mendesak negara-negara anggota PBB untuk bekerja di semua lini mengintensifkan dukungan terhadap misi penting yang dilakukan oleh badan tersebut.
Guterres mengkritik kampanye Israel yang merusak citra UNRWA dalam menyelamatkan nyawa merujuk pada keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang mengklasifikasikan UNRWA sebagai organisasi teroris.
Dengan dukungan mutlak Amerika Israel telah melancarkan perang dahsyat di Gaza sejak tanggal 7 Oktober menyebabkan lebih dari 137.000 warga Palestina gugur syahid dan terluka kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita dan lebih dari 10.000 orang hilang di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang mematikan.
Karena meremehkan komunitas internasional Israel terus melanjutkan perang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk segera menghentikannya mengabaikan perintah Mahkamah Internasional untuk mengambil tindakan guna mencegah tindakan genosida dan memperbaiki situasi kemanusiaan yang membawa bencana di Gaza. (at/pip)