Pelapor PBB tentang hak asasi manusia di Palestina Francesca Albanese mengatakan bahwa kekerasan yang dilakukan tentara pendudukan Israel dan pemukim di Tepi Barat telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa dekade.
Albanese mengkonfirmasi dalam pernyataan pers pada hari Senin bahwa keberadaan Israel di wilayah Palestina adalah illegal. Jurnalis Barat diserukan untuk memainkan peran mereka dan berhenti melakukan dehumanisasi terhadap orang-orang Palestina.
Dia menunjukkan bahwa UNRWA telah menjadi sasaran kampanye kotor dari Israel dan negara-negara lain dan ada konspirasi untuk menghilangkan badan tersebut.
Albanese menambahkan: &ldquoSaya membunyikan peringatan untuk tidak menutup mata terhadap apa yang terjadi pada rakyat Palestina di bawah pemerintahan militer Israel&rdquo menekankan bahwa impunitas (kekebalan hukum) yang dinikmati oleh Israel memungkinkan mereka melanggar hukum internasional.
Sementara itu Pelapor Khusus PBB tentang hak atas kesehatan Tlaleng Mofokeng mengatakan bahwa mereka telah menyaksikan horror menakutkan genosida di Gaza sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober.
Hal ini disampaikan dalam konferensi pers bersama yang diadakan Mofokeng bersama pelapor PBB lainnya pada Senin mengenai situasi di Gaza dan wilayah pendudukan Palestina dalam rangka sidang ke-57 Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa Swiss.
Mofokeng menambahkan bahwa Gaza telah menyaksikan genosida selama 11 bulan yang dilakukan pendudukan Israel. Serangan terhadap rumah sakit dan pekerja sektor kesehatan telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan dia juga mengindikasikan bahwa infrastruktur kesehatan di Gaza telah hancur total.
Dilaporkan bahwa hanya 17 dari 36 rumah sakit di Gaza yang terus beroperasi sebagian. Israel terus melanggar hukum internasional dengan melancarkan serangan terhadap warga sipil anak-anak dan pekerja sektor kesehatan. (at/pip)
