Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan pada hari Jumat bahwa tuduhan terhadap Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) adalah salah dan sepenuhnya tidak dapat ditoleransi.
Guterres meminta Amerika Serikat untuk mengambil sikap yang lebih kuat untuk menekan Israel menghentikan perangnya di Jalur Gaza.
Dalam wawancaranya dengan media Guterres mengungkapkan kebanggaannya atas semua upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan UNRWA dan membangun kembali kredibilitasnya secara internasional dan mengungkapkan kebahagiaannya atas negara-negara yang melanjutkan dukungan mereka terhadap badan tersebut setelah mereka menghentikannya untuk sementara waktu.
Dia menekankan bahwa UNRWA tetap menjadi tulang punggung dukungan kemanusiaan kepada rakyat Gaza seraya menyatakan bahwa Dewan Keamanan PBB telah gagal mengakhiri konflik paling parah yang terjadi saat ini di Gaza Sudan dan Ukraina.
Guterres menekankan perlunya memberikan tekanan pada Washington untuk mendorong Tel Aviv menghentikan perang dan menyadari bahwa solusi dua negara tidak boleh diremehkan.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan keprihatinannya mengenai kebijakan sistematis yang dilakukan banyak orang di pemerintahan Israel untuk melemahkan solusi dua negara melalui penyelesaian.
Dia menunjukkan bahwa Mahkamah Internasional menegaskan bahwa &ldquoIsrael adalah ilegal&rdquo namun dia menambahkan &ldquoKami menyaksikan impunitas dan pelanggaran terus menerus terhadap Piagam PBB dan hukum internasional.&rdquo
Di hari ke-343 berturut-turut tentara pendudukan Israel melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza dengan dukungan Amerika dan Eropa ketika pesawat-pesawatnya mengebom sekitar rumah sakit gedung menara dan rumah-rumah warga sipil Palestina menghancurkannya di atas kepala penduduk. penduduknya dan mencegah masuknya air makanan obat-obatan dan bahan bakar.
Agresi pendudukan yang berkelanjutan terhadap Gaza menyebabkan kematian lebih dari 41.084 orang melukai 95.029 lainnya dan mengungsinya 90% penduduk Jalur Gaza menurut data PBB. (at/pip)
