Sat 10-May-2025

Agresi 319 Hari; Genosida Israel di Gaza Masih Menggila

Selasa 20-Agustus-2024

Pasukan penjajah Israel Zionis terus melakukankejahatan genosida di Jalur Gaza selama 319 hari berturut-turut denganmelancarkan puluhan serangan udara dan penembakan artileri sekaligus melakukanpembantaian terhadap warga sipil di tengah situasi kemanusiaan yang sangatburuk akibat pengepungan dan pengusiran lebih dari 95% penduduk.

Para koresponden Pusat Informasi Palestinamelaporkan bahwa Pesawat tempur tempur dan pasukan artileri penjajah Israelmelanjutkan serangan dan pemboman dengan kekerasan &ndash hari ini Selasa&ndash diberbagai bagian Jalur Gaza menargetkan rumah-rumah tempat berkumpulnya parapengungsi dan jalan-jalan menewaskan puluhan orang yang mati syahid danterluka.

Pasukan penjajah Israel terus melakukan invasidarat ke pemukiman besar di Rafah sejak 7 Mei dan beberapa wilayah Gaza ditengah pemboman udara dan artileri serta melakukan pembantaian mengerikan.

Sebanyak 4 warga menjadi syahid akibat pemboman pendudukansetelah tengah malam terhadap mobil sipil di sekitar Jalan Al-Hashashinsebelah utara kota Rafah.

Empat orang syahid tewas akibat pengeboman pendudukanterhadap rumah tahanan Alaa Abu Zeid di kamp Bureij. Sumber-sumber lokalmelaporkan bahwa di antara para korban adalah istri tahanan Alaa danputranya Nour dan mencatat bahwa penjajah menangkap Abu Zeid dari salah satupusat perlindungan di Jalur Gaza tengah selama perang saat ini.

Sejumlah pengungsi terluka dan tenda mereka dibakar dalamserangan mendadak pasukan pendudukan Zionis – setelah tengah malam – di MawasiAl-Qarara barat laut Khan Yunis.

Sumber lokal mengatakan kepada koresponden PusatInformasi Palestina pasukan penjajah yang ditempatkan di sebelah baratKota Hamad sebelah barat Khan Yunis merangsek menuju daerah Al-Mawasi yang lamadiklaim sebagai daerah kemanusiaan yang aman dan di mana terdapat puluhan ribu pengungsidi tenda-tenda usang di tengah tembakan dan peluru artileri.

Sumber menambahkan bahwa banyak tenda yang terbakar memaksapara pengungsi meninggalkan tenda mereka dan melarikan diri ke pantai untukmenghindari pendudukan dan peluru berat yang ditimbulkannya.

Menurut sumber banyak korban luka tercatat di kawasantersebut dan tidak memungkinkan untuk diangkut ke rumah sakit serta tidakmungkin memadamkan api yang terjadi di tenda-tenda pengungsi. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied