Pada hari Minggu American Airlines membatalkan semua penerbangannya ke dan dari negara pendudukan Israel hingga April 2025 karena kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.
Perusahaan Penyiaran Israel menyatakan bahwa maskapai penerbangan raksasa Amerika (American Airlines) telah secara resmi membatalkan semua operasinya di Israel hingga April 2025.
Jumlah maskapai penerbangan internasional yang membatalkan penerbangan mereka ke Bandara Ben Gurion di Tel Aviv di wilayah pendudukan di Palestina meningkat.
Pembatalan tersebut dilakukan dengan latar belakang antisipasi yang ditimbulkan oleh ancaman dari Iran dan sekutunya sebagai reaksi pembunuhan kepala biro politik Hamas syahid Ismail Haniyeh dan pejabat militer terkemuka di Hizbullah Fouad Shukr.
Pembatalan tersebut mencakup maskapai penerbangan Amerika India Inggris dan Emirat dan sebagian besar perusahaan ini membatalkan penerbangan mereka tanpa batas waktu.
Pada saat yang sama sejak tanggal 7 Oktober lalu tentara pendudukan Israel melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza dengan dukungan Amerika dan Eropa ketika pesawat-pesawatnya mengebom sekitar rumah sakit gedung menara dan rumah warga sipil Palestina di saat mereka di dalam rumah dan mencegah masuknya air makanan obat-obatan dan bahan bakar.
Agresi pendudukan yang terus berlanjut terhadap Gaza menyebabkan 4099 orang gugur syahid tewas melukai lebih dari 92.609 orang lainnya dan mengungsinya 90% populasi Jalur Gaza menurut data PBB. (at/pip)
 
