Pelapor PBB membenarkan bahwaotoritas pendudukan Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina diberbagai sekolah di Jalur Gaza dan bahwa pembunuhan di luar proses hukum tidakdapat dibiarkan tanpa pertanggungjawaban hukum.
Pelapor PBB Francesca Albanesemenyampaikan keprihatinannya dengan situasi hak asasi manusia di wilayahPalestina mengatakan bahwa otoritas penjajah Israel melakukan genosida dengansenjata Amerika dan Eropa di tengah ketidakpedulian semua negara beradab.
Dalam postingan di akunnya diplatform &ldquoX&rdquo Albanese menyoroti sejarah panjang otoritas pendudukan Israeldalam membunuh warga Palestina di dalam dan luar negeri.
Dia mengatakan bahwa sejarahpendudukan Israel dalam membunuh warga Palestina di dalam dan luar negeri&ldquosangat panjang dan tidak dapat dibiarkan begitu saja.&rdquo
Pelapor PBB ini menambahkan&ldquoSaya mengutuk bersama dengan para ahli lainnya dari PBB terhadap peningkatankekerasan di Timur Tengah dan pembunuhan di luar hukum dan pembunuhan di luarhukum dari Lebanon hingga Iran yang mungkin juga merupakan tindakan agresi.&rdquo
Albanese menekankan perlunyainvestigasi independen dan transparan serta akuntabilitas sebagai bagian darijalan menuju perdamaian.
&ldquoIsrael&rdquo mengantisipasiserangan militer dari Iran dan &ldquoHizbullah&rdquo setelah pembunuhan pemimpin HamasIsmail Haniyeh di Teheran pada tanggal 31 Juli dan sehari sebelumnyapembunuhan pemimpin terkemuka partai tersebut Fouad Shukr dalam serangan diBeirut.
Sejak 8 Oktober perbatasanutara Palestina yang diduduki telah menyaksikan ketegangan yang intens dan bakutembak antara tentara pendudukan dan Hizbullah Lebanon yang menyebabkankematian dan cedera di kedua sisi.
Hizbullah bergantung padapenghentian serangannya terhadap pendudukan Israel yang mengakhiri perangdahsyat yang telah mereka lakukan dengan dukungan Amerika di Jalur Gaza sejak7 Oktober lalu.
Sejak 7 Oktober 2023pendudukan Israel melancarkan perang pemusnahan dan bumi hangus terhadap Gaza. Akibatnyalebih dari 39.000 orang tewas syahid lebih dari 91.000 orang terlukakebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan Wanita dan 10.000 orang hilang. Parahnyaagresi ini membumi hanguskan fasilitas kesehatan dan infrastruktur pendidikanserta kelaparan yang merenggut nyawa puluhan anak-anak menurut data PBB.(at/pip)
