Otoritas penjajah Israel menyampaikan perintah pembongkaranpaksa 17 rumah di lingkungan Wadi Al-Joz di kota Yerusalem.
Pusat Informasi Wadi Hilweh melaporkan padahari Senin bahwa kru kota pendudukan didampingi oleh petugas polisi penjajah Israelmemasang pemberitahuan untuk menghancurkan 17 rumah di lingkungan tersebut.
Pusat tersebut menyatakan bahwa 70 wargatinggal di rumah yang berisiko dibongkar.
Menurut laporan Kegubernuran Yerusalem (Al-Quds)yang dikeluarkan pada awal bulan ini tentang pembongkaran dan pemberitahuanselama bulan Juli jumlah pembongkaran di Kegubernuran Yerusalem mencapai 76operasi pembongkaran termasuk 10 operasi pembongkaran paksa dan 62 operasipembongkaran yang dilakukan oleh alat berat Israel selain 4 operasi buldoser.
Laporan tersebut menjelaskan bahwa otoritas penjajahmenyampaikan lebih dari 13 perintah pembongkaran di berbagai desa dan kota diKegubernuran Yerusalem. Pemerintah kota pendudukan juga mengeluarkan keputusanuntuk menghancurkan gedung Wadi Hilweh Center di kota Silwan dalam waktu satutahun dan mengenakan denda kepada direkturnya Jawad Siam senilai 20.000shekel.
Laporan tahunan Institut Studi Terapan (ARIJ)menyatakan bahwa penjajah Israel menghancurkan 465 rumah di Tepi Barattermasuk Yerusalem selama tahun 2023 sementara Otoritas Perlawanan Tembok danPermukiman mengatakan bahwa operasi pembongkaran menyebabkan 1.416 wargaPalestina kehilangan rumah mereka rumah dan fasilitas.
Kebijakan penghancuran rumah-rumah wargaPalestina merupakan cara lama Israel untuk menggusur warga Palestina sejakberdirinya negara pendudukan pada tahun Nakba 1948 di mana otoritas penjajah telahmenghancurkan lebih dari 500 desa dan kota di Palestina. Jumlah rumah yangdihancurkan oleh pendudukan sejak saat itu diperkirakan sekitar 170.000 rumah.(at/pip)