Dalam pembantaian baru yang menargetkan sekolah-sekolah yang menampung ribuan pengungsi 30 warga gugur tewas di Jalur Gaza setelah penjajah Israel melancarkan serangkaian serangan terhadap dua sekolah di Kota Gaza.
Sumber lokal melaporkan bahwa pesawat tempur Israel secara bersamaan mengebom Sekolah Hassan Salama dan Sekolah Swasta Al-Nasr sebelah barat Gaza.
Sumber tersebut menjelaskan pengeboman menghancurkan sayap utara Sekolah Al-Nasr yang terdiri dari 3 lantai sedangkan pengeboman menghancurkan lantai dasar Sekolah Hassan Salama.
Gambar dan video menunjukkan kebakaran terjadi di dalam sekolah yang menampung ribuan pengungsi yang rumahnya dihancurkan oleh pendudukan.
Pertahanan Sipil di Gaza mengatakan bahwa badan tersebut tidak dapat menangani pemboman Israel karena kerusakan peralatan dan bahwa krunya bekerja dengan sarana minimum yang tersedia.
Pertahanan Sipil menekankan bahwa penjajah Israel tidak menghormati konvensi atau hukum apa pun dalam perang mereka di Gaza. Pemboman yang terus menerus terhadap sekolah-sekolah yang menampung ribuan pengungsi hanyalah bukti baru dari hal tersebut mengingat sebagian besar korban luka yang tiba di rumah sakit adalah anak-anak dan anak-anak dan wanita.
Pengeboman kedua sekolah tersebut terjadi kurang dari 24 jam setelah pendudukan melakukan pembantaian serupa dengan mengebom Sekolah Hamama di lingkungan Sheikh Radwan yang menyebabkan kematian 16 warga pengungsi di sekolah tersebut sementara penjajah melanjutkan perang genosida melawan Gaza selama 10 bulan.
Sejak 7 Oktober 2023 pendudukan telah melancarkan perang pemusnahan di Jalur Gaza yang mengakibatkan lebih dari 39.500 orang menjadi martir lebih dari 91.000 orang terluka kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita dan sekitar 19 juta orang mengungsi dan 10.000 orang hilang di tengah kehancuran besar-besaran infrastruktur kesehatan dan pendidikan serta kelaparan yang merenggut nyawa puluhan anak menurut data PBB. (at/pip)