Mon 5-May-2025

Amnesty International Desak Israel Hentikan Penghilangan Paksa

Jumat 19-Juli-2024

Amnesty International mendesak otoritas penjajahIsrael untuk menghentikan kebijakan penghilangan paksa warga Palestina dariJalur Gaza tanpa komunikasi dan tanpa batas waktu tanpa tuduhan atau pengadilan.

Organisasi tersebut menekankan dalam sebuahpernyataan hari ini Jumat bahwa operasi penahanan ini merupakan pelanggaranmencolok terhadap hukum internasional.

Sekretaris Jenderal Amnesty International AgnesCallamard mengatakan bahwa organisasi tersebut mendokumentasikan kasus 27tahanan Palestina yang dibebaskan termasuk lima perempuan 21 laki-laki danseorang anak laki-laki berusia 14 tahun yang ditahan untuk jangka waktumaksimal empat setengah bulan. tanpa diperbolehkan menghubungi pengacara ataukeluarga mereka dalam kerangka Hukum Pejuang Melanggar Hukum&rdquo menurutpernyataan tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang yangdiajak bicara oleh organisasi tersebut mengonfirmasi bahwa mereka telah menjadisasaran penyiksaan dan bentuk-bentuk perlakuan kejam tidak manusiawi ataumerendahkan martabat lainnya ketika ditahan tanpa komunikasi dan dalam beberapakasus hal ini setara dengan penghilangan paksa.&rdquo

Callamard menambahkan &ldquoBahwa dokumentasi kamimenunjukkan otoritas Israel menggunakan Undang-Undang Pejuang yang MelanggarHukum untuk menangkap warga sipil Palestina dari Gaza secara besar-besaran dansewenang-wenang kemudian menjebloskan mereka ke penjara untuk waktu yang lama&ldquoseolah-olah mereka dijebloskan ke dalam lubang hitam tanpa memberikanpenjelasan apa pun bukti apa pun bahwa mereka menimbulkan ancaman terhadapkeamanan asasi manusia dan tanpa mengikuti proses hukum minimum.&rdquo

Dia menekankan perlunya otoritas penjajahIsrael untuk mencabut undang-undang ini segera dan membebaskan mereka yangmereka tahan secara sewenang-wenang sesuai dengan ketentuan undang-undangtersebut.

Sejak 7 Oktober 2023 pihak penjajah Israeltelah melancarkan perang genosida di Jalur Gaza yang sejauh ini telahmengakibatkan 38.848 orang mati syahid 89.459 orang terluka sebagian besaradalah anak-anak dan perempuan dan sekitar 19 juta orang mengungsi dan lebihdari 10.000 orang hilang di tengah kehancuran besar-besaran infrastrukturkesehatan dan pendidikan serta kelaparan yang merenggut nyawa puluhan anakmenurut data PBB. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied