Koordinator Urusan Kemanusiaan dan Rekonstruksi di Gaza menyerukan perlunya memastikan &ldquoaliran bantuan tanpa henti&rdquo ke Jalur Gaza berjalan aman. Jumlah bantuan yang masuk ke Gaza telah menurun secara signifikan sejak dimulainya invasi Rafah oleh pendudukan.
Koordinator PBB Sigrid Kaag menambahkan bahwa pihaknya masih perlu melakukan gencatan senjata mendesak di Gaza dan saya mendesak anggota Dewan Keamanan PBB untuk terus menyediakan pasokan dan mendanai lembaga-lembaga kemanusiaan.
Kaag melanjutkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk kontribusi tambahan senilai $25 miliar dan ada kebutuhan untuk membangun sistem yang efektif dan dapat diandalkan untuk pencegahan dan koordinasi konflik di Gaza dan untuk menyimpan dan mengangkut bahan bakar dalam jumlah yang dibutuhkan setiap hari terlebih dahulu.
Dia memperingatkan dalam pernyataan yang dibuat saat pidatonya pada Selasa malam di sesi Dewan Keamanan PBB yang membahas situasi di Gaza bahwa &ldquoaktivitas militer dan kurangnya jalan yang aman mempengaruhi operasi kemanusiaan.
Koordinator PBB melaporkan bahwa setelah serangan Israel di Rafah lebih dari satu juta orang kembali mengungsi. Sebanyak 19 juta orang sejauh ini terpaksa mengungsi di seluruh Gaza.
Pada hari Selasa Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperkirakan bahwa 250.000 warga Palestina akan terpaksa mengungsi lagi dari kota Khan Yunis meskipun pada kenyataannya tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza yang mana dikepung dari semua sisi.
UNRWA mengatakan dalam sebuah postingan di platform &ldquoX&rdquo bahwa hanya beberapa minggu setelah orang-orang terpaksa kembali ke Khan Yunis yang hancur otoritas pendudukan Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru di daerah tersebut.
UNRWA menambahkan bahwa sekali lagi banyak keluarga menghadapi pengungsian paksa dan perkiraan kami menunjukkan bahwa 250.000 orang terpaksa mengungsi meskipun tidak ada tempat yang aman di Gaza. (at/pip)