Dari jauh petani Palestina Mahmoud Qudeihmelihat lahan pertaniannya di sebelah timur Khan Yunis yang tidak lagi dapatdijangkau dan ditanaminya karena perang berdarah Israel yang berlanjut selamasembilan bulan berturut-turut. &ldquoPenjajah Israel telah menghancurkan segalanya.&rdquoGumamnya lirih.
Qudeih mengatakan kepada Pusat InformasiPalestina bahwa dirinya terpaksa membeli sayuran jika tersedia dengansejumlah besar uang meskipun dia memiliki 20 dunam yang ditanami sayurannamun penjajah Israel melibas dan menghancurkan sayuran tersebut danmemasukkannya ke dalam zona penyangga yang ingin diterapkan di Jalur Gazatimur.
75% Tidak Dapat Digunakan
Pasukan penjajah Israel mengambil lebih dari75% lahan pertanian di Jalur Gaza mengisolasinya sebagai persiapan untuksecara ilegal mencaploknya ke zona penyangga atau menghancurkan danmembuldosernya menurut Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania.
Qudeih menegaskan bahwa penjajah Israel berupayamenghancurkan sebagian besar lahan pertanian untuk merampas hak penduduk atastanah mereka dan merampas hasil panen dari tanah mereka yang dijual denganharga wajar pada saat masuknya barang-barang tersebut dilarang atau merekadiperkenalkan dalam jumlah kecil dalam jangka waktu yang lama sehinggamenaikkan harga mereka dan semua ini dalam kerangka kebijakan kelaparan yangditerapkan di Jalur Gaza.
Penghancuran Stok Makanan
Pasukan penjajah Israel &ndash menurut perkiraan Euro-Mediterania&ndash menunjukkan bahwa Israel berusaha menghancurkan stok makanan berupa sayuranbuah-buahan dan daging di Jalur Gaza selain menghancurkan semua komponenproduksi pangan lokal lainnya di sejalan dengan pencegahan masuknya pasokanmakanan dan bantuan kemanusiaan sebagai bagian dari berlanjutnya kelaparan diJalur Gaza dan penggunaan kelaparan sebagai senjata perang sebagai bagian darikejahatan genosida yang sedang berlangsung selama sembilan bulan.
Sejak dimulainya serangan militernya di JalurGaza pada tanggal 7 Oktober 2023 pasukan penjajah Israel secara sistematismenghancurkan lahan pertanian peternakan burung dan ternak dengan pola yangjelas dan berulang. Dengan tujuan membuat penduduk kelaparan dan merampasmakanan mereka berupa sayuran buah-buahan daging putih dan merah dan membuatkelangsungan hidup mereka bergantung pada keputusan Israel untuk membawa ataumencegah masuknya bantuan kemanusiaan menurut sebuah pernyataan oleh Israel.
Daerah Penyangga
Sejak awal agresinya pasukan penjajah Israel telahmelibas dan menghancurkan seluruh lahan pertanian di sepanjang pagar keamananpemisah di sebelah timur dan utara Jalur Gaza hingga kedalaman kurang lebih 2kilometer maka digali sekitar 96 kilometer persegi dalam upaya untukmencaploknya ke zona penyangga yang melanggar aturan hukum internasionalditambah sekitar 3 kilometer persegi sebagai akibat dari pembangunan jalan danzona penyangga yang memisahkan kota. Gaza dipisahkan dari pusatnya dari porosNetzarim dan wilayah ini mewakili sekitar 275% dari luas Jalur Gaza.
Euro-Med menegaskan bahwa sebagian besar lahantersebut yang berada dalam lingkup zona penyangga yang dilarang diakses olehpenduduk dan petani mewakili bagian terbesar dari lahan pertanian di JalurGaza dan tentara Israel mengerjakannya untuk melibas dan menghancurkan hampirseluruh bangunan dan fasilitas di dalamnya yang memiliki ratusan peternakanyang dibangun di atas ratusan hektar yang ditanami sayuran dan buah-buahanselain ratusan peternakan unggas dan ternak.
Kehancuran tidak hanya terbatas padatanah-tanah tersebut saja namun ada pula tanah-tanah di luar zona penyanggaini yang juga hancur selama serangan Israel atau akibat pemboman udara danartileri yang berdampak pada sedikitnya 34 kilometer persegi lahan pertaniandan jalan-jalan yang melayaninya jadi total lahan yang hancur adalah 369%.Area ini mewakili lebih dari 75% area yang dialokasikan untuk pertanian diJalur Gaza menurut Euro-Med.
Dimana Kita Menanam?
Petani Muhammad Al-Astal mengatakan &ldquoTidak adalagi banyak lahan yang cocok untuk pertanian menekankan bahwa penghancuranbesar-besaran rumah telah menyebabkan kerusakan pada lahan di sekitarnyasehingga menghambat budidaya mereka selain dampak dari ribuan ton cangkangbahan peledak dan fosfor putih dihilangkan akibat penjajah Israel.
Al-Astal menunjukkan dalam wawancaranya dengan PusatInformasi Palestina bahwa beberapa petani mengolah sisa lahan di Al-Mawasiatau area kecil di wilayah ini atau itu dengan risiko tinggi dan biaya tinggiuntuk mengambil air atau mengambil air dari sumur.
Dia mengatakan bahwa penjajah membunuh sejumlahbesar petani saat mereka bekerja di lahan pertanian atau saat menuju ke sana.
Bunuh Petani
Euro-Med mengkonfirmasi bahwa tim lapangannyamendokumentasikan pembunuhan yang disengaja oleh penjajah Israel terhadapbanyak petani saat mereka bekerja atau mencoba mencapai tanah dan pertanian merekaselain menghancurkan ribuan pertanian rumah kaca sumur dan tangki air sertagudang peralatan pertanian di Selain membunuh sejumlah nelayan danmenghancurkan pelabuhan perikanan serta sebagian besar kapal penangkap ikansejak awal penyerangan.
Fakta-fakta ini menunjukkan &ndash menurut Euro-Med&ndash bahwa penjajah dengan sengaja berupaya menghancurkan kebutuhan hidup dankelangsungan hidup tanpa kebutuhan apa pun yang akan berdampak pada penyediaanmakanan sehat yang layak bagi sekitar 23 juta warga Palestina di Jalur Gaza. Dampaknyaakan tetap ada selama beberapa tahun ke depan bahkan setelah serangan militerIsrael berhenti.
Hasil Panen Menurun
Penilaian baru-baru ini yang dilakukan oleh FAOdan Program Aplikasi Satelit Operasional (UNOSAT) menemukan adanya penurunansignifikan dalam kesehatan dan kepadatan tanaman di Jalur Gaza akibat buldoserpergerakan kendaraan berat serta pemboman udara dan artileri Israel.
Pada Mei 2024 diperkirakan sekitar 57% lahanpertanian di Gaza rusak dibandingkan dengan lebih dari 40% pada pertengahanFebruari 2024. Khan Yunis menempati wilayah lahan pertanian rusak terluas danwilayah tersebut luas lahan meningkat Luas pertanian yang terkena dampak diRafah meningkat lebih dari dua kali lipat pada bulan Mei dibandingkan bulanFebruari meningkat dari 452 menjadi 922 kilometer persegi.
Penilaian yang dilakukan oleh Organisasi Pangandan Pertanian juga menunjukkan bahwa sekitar 30% area rumah kaca (pertanianrumah kaca) di Jalur Gaza rusak pada tanggal 23 April sedangkan wilayah KotaGaza dan Gaza Utara mengalami kerusakan paling parah kerusakan (sekitar 80%luas rumah kaca di sana hancur). Ratusan bangunan pertanian rusak hingga 20Mei termasuk 537 lumbung rumah tangga 484 peternakan ayam pedaging 397kandang domba dan 256 gudang pertanian serta sekitar 46 persen sumurpertanian di Gaza (1.049 dari 2.261 sumur).
Semua ini tidak menghalangi warga Palestinauntuk berusaha tetap berpegang teguh pada tanah dan tetap teguh sehinggabanyak warga yang terpaksa menanam bahkan beberapa bibit di sekitar tenda dandekat rumah yang hancur untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Selama beberapa bulan terakhir inisiatifdiluncurkan untuk mendesak warga dan pengungsi untuk menanam apa yang bisamereka tanam di mana saja dengan tetap menyadari kesulitan yang terkait denganhal tersebut seperti kurangnya bibit atau kekurangan air sehingga semua initetap ada. kerangka keteguhan bangsa Palestina terhadap ketabahan dankemelekatan terhadap tanah serta mengolahnya. (at/pip)