UN Women mengatakan bahwa setidaknya 557.000perempuan di Gaza menghadapi kerawanan pangan yang parah dan situasi inisangat mengkhawatirkan bagi para ibu dan perempuan dewasa yang seringkalimemprioritaskan memberi makan orang lain dan menghadapi lebih banyak kesulitandibandingkan laki-laki dalam mendapatkan makanan.
Badan Perempuan PBB tersebut menyatakan dalamsebuah laporan pada hari Kamis bahwa situasi ini memaksa banyak perempuanuntuk melewatkan waktu makan atau mengurangi apa yang mereka makan untuk memastikananak-anak mereka diberi makan.
UN Woman menambahkan bahwa beban yangditanggung perempuan selama konflik meningkat akses mereka terhadap layanandibatasi kesehatan dan ketahanan pangan mereka terancam dan risiko merekaterkena semua jenis kekerasan berbasis gender meningkat.
Berdasarkan sensus terbaru yang dilakukan diJalur Gaza UN Women mengidentifikasi lima fakta yang menggambarkan bagaimanakerawanan pangan berdampak pada perempuan di Gaza:
Perempuan berjuang untuk melindungikesejahteraan fisik dan psikologis anak-anak mereka sambil memikul lebihbanyak tanggung jawab perawatan dan rumah tangga terutama di tenda dan rumahyang penuh sesak.
70% peserta sensus baik perempuan maupunlaki-laki menyatakan bahwa mengasuh anak termasuk memberi makan dan perawatanfisik sebagian besar merupakan tanggung jawab ibu.
Kerawanan pangan dan malnutrisi tersebar luasdi Gaza. 7 dari 10 perempuan yang diwawancarai oleh UN Women melaporkanpenurunan berat badan dalam 30 hari terakhir dan lebih dari setengahnyamelaporkan sering mengalami pusing.
Lebih dari 80% peserta perempuan dalam sensusbergantung pada bantuan pangan sebagai sumber pangan utama namun 873%berpendapat bahwa bantuan pangan tidak didistribusikan secara adil berdasarkanjumlah anggota keluarga.
Bukti-bukti sebelumnya yang dikumpulkan oleh pihakberwajib menunjukkan bahwa para ibu seringkali menjadi orang terakhir yangmakan dan paling sedikit makan dan 835% peserta sensus menyatakan bahwabantuan tersebut tidak memenuhi kebutuhan keluarga mereka.
Wanita hamil dan menyusui menghadapi risikokesehatan yang tinggi karena kurangnya layanan kesehatan dan gizi yang memadai.76% perempuan hamil mengalami anemia dan 99% menghadapi tantangan dalammengakses pasokan nutrisi dan suplemen sehingga mengancam kesehatan ibu danbayi baru lahir.
Di antara keluarga yang memiliki ibu menyusui55% melaporkan kondisi kesehatan yang menghambat kemampuan mereka untukmenyusui anak mereka dan 99% menghadapi tantangan dalam menyediakan ASI yangcukup yang membahayakan kelangsungan hidup pertumbuhan dan perkembangan anak.
Hanya sepertiga peserta survei yang menyatakanmemiliki dapur dan mampu memasak makanan. 69% peserta mengandalkan metodememasak yang tidak aman seperti menggunakan kayu dan membakar sampah yangmeningkatkan risiko kesehatan. Perempuan &ndash yang biasanya bertanggung jawabmenyiapkan makanan &ndash terpapar asap dan polutan berbahaya sehingga menyebabkangangguan pernapasan dan kesehatan.
UN Women mengatakan bahwa ada beberapa langkahyang harus diambil untuk mengatasi situasi ini termasuk memberikan akseskemanusiaan tanpa hambatan kepada seluruh penduduk Gaza memberikan bantuankemanusiaan yang menyelamatkan nyawa penduduk menyediakan layanan pencegahandan pengobatan malnutrisi serta memulihkan produksi dan pasar termasukrehabilitasi sistem produksi pangan sesegera mungkin. (at/pip)