Mon 5-May-2025

Konglomerat dan Investor Kabur; Israel Bukan Lagi Tempat Aman

Jumat 21-Juni-2024

Pemberitaan mengenai pengusaha dan orang kayakabur dari Israel terus berlanjut. Termasuk keluarnya investasi dari entitas penjajahIsrael Israel di tengah perkiraan tidak adanya lingkungan investasi yang amandan hilangnya kepercayaan terhadap masa depan Israel sekitar 9 bulan setelah PertempuranBadai Al-Aqsa dan perang berdarah di Jalur Gaza.

Untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade laporanpelarian &ldquoKekayaan Swasta tahun 2024&rdquo yang dikeluarkan oleh perusahaankonsultan Henley &amp Partners menunjukkan bahwa lebih banyak imigran kayayang meninggalkan Israel dibandingkan mereka yang bertekad untuk tetap tinggaldi sana.

Platform Globes Israel mengutip laporantersebut yang mengatakan bahwa Israel dihapus dari daftar 20 negara yang menerimakekayaan swasta oleh Henley &amp Partners yang merupakan perubahan signifikan- menurut Globes – dari peringkat ke-12 yang dicapai tahun lalu ketika Israel menerimamasuknya 600 orang kaya.

Laporan tersebut menyoroti penurunan yangsignifikan di Israel yang sebelumnya menduduki peringkat sepuluh besar tujuanimigran jutawan selama beberapa dekade menurut Globes.

Henley &amp Partners mendefinisikan orang kayasebagai seseorang yang memiliki aset likuid lebih dari $1 juta.

&ldquoPergeseran mirip gempa bumi ini membuktikan betapacepatnya suatu konflik dapat melemahkan daya tarik suatu negara di mataorang-orang kaya dan orang kaya yang mobile secara global&rdquo kata Dan Marconipenasihat klien senior untuk perusahaan tersebut cabang Israel mengomentarisituasi tersebut.

Ia melanjutkan Perang yang berkelanjutan tidakhanya menghancurkan citra Israel sebagai negara yang aman namun hal ini jugamengancam capaian ekonominya&rdquo menurut Globes.

Pernyataan Marconi menunjukkan kerusakanekonomi yang disebabkan oleh perang Israel di Gaza terutama di sektor-sektoryang sangat bergantung pada uang investor seperti perusahaan rintisan(startup) teknologi canggih.

Globes menambahkan bahwa pelarian investor kayatidak hanya merupakan pukulan terhadap citra keamanan namun juga merupakankemunduran ekonomi besar yang mungkin sulit untuk diubah.

Sejak 7 Oktober 2023 Israel telah melancarkanperang yang dahsyat dan berdarah di Jalur Gaza sementara kelompok perlawananyang dipimpin oleh Brigade Al-Qassam terus melakukan konfrontasi dan menghadapipenjajah Israel dengan peningkatan eskalasi di beberapa front yang menjagakeamanan Israel sehingga seluruh entitas penjajah Israel berada dalam ancaman.

Laporan Henley &amp Partners merupakanindikator utama kesehatan perekonomian suatu negara secara keseluruhan. Migrasiorang-orang kaya sering kali menandakan tren ekonomi yang lebih luas dankepercayaan investor. Pergerakan modal ini dapat memberikan dampak yangsignifikan terhadap perekonomian negara tuan rumah mulai dari pasar realestate hingga ekosistem startup.

Penurunan peringkat Israel dan keluarnyaorang-orang kaya mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas mengenai stabilitasdan prospek ekonomi di tengah perang yang sedang berlangsung menurut Globes. SementaraInvestor mencari lingkungan yang lebih aman dan stabil. Tantangan yang dihadapiIsrael &ndash menurut Globes &ndash adalah memulihkan kepercayaan dan membangun kembalidaya tariknya bagi masyarakat kaya dan mobile secara global.

Penurunan Investasi Asing

Investasi asing langsung di Israel turunmenjadi $11 miliar pada kuartal pertama tahun 2024 turun 558% dibandingkankuartal terakhir tahun 2023 menurut data dari Biro Pusat Statistik Israel danini adalah tingkat terendah yang tercatat sejak kuartal terakhir tahun 2021.

Surat kabar ekonomi Israel Calcalistmenunjukkan bahwa jumlah investasi asing di Israel mengkhawatirkan karenaangka tersebut telah menurun dari rata-rata triwulan sebesar $48 miliar dalamempat tahun terakhir.

Surat kabar tersebut mengaitkan penurunan inidengan agresi Israel yang menghancurkan di Jalur Gaza dan mendesak untukmempertimbangkan konsekuensi ekonomi dan strategis ketika mengambil keputusanuntuk melanjutkan perang.

Surat kabar tersebut menambahkan bahwapenurunan investasi asing sekitar 56% tidak hanya mencerminkan ketakutan akanberlanjutnya perang tetapi juga menunjukkan – pada dasarnya – bahwa parapemimpin negara tidak tertarik pada perekonomian.

Surat kabar tersebut menjelaskan bahwapenurunan investasi langsung terkait dengan penurunan investasi di dunia.Namun terungkap bahwa tingkat penurunan investasi di Israel lebih tinggidibandingkan di dunia.

Investasi asing langsung adalah pembelian realestat dari orang asing dan investasi jangka panjang yang pada dasarnyamerupakan aset nyata tidak seperti investasi keuangan biasa.

Investasi asing memainkan peran penting dalampertumbuhan dan pembangunan ekonomi karena mereka menyediakan modal teknologibaru dan keahlian manajemen. Selain itu dalam kasus Israel angka inimemiliki arti yang berbeda karena sekitar 80% modalnya berasal dari teknologisektor (penggerak utama perekonomian) berasal dari luar negeri.

Surat kabar ekonomi tersebut mengutip statemenDirektur Departemen Riset Bank Israel Adi Brander yang mengatakan: &ldquoKeputusanyang menunggu kita di bidang anggaran pertahanan tidak hanya akan mempengaruhianggaran tahun 2025 namun dapat mempengaruhi pertumbuhan dan standarpertahanan kita dan tingkat kehidupan kita selama bertahun-tahun yang akandatang.&rdquo

Investasi Israel di luar negeri melonjaksekitar 30% pada kuartal pertama tahun ini meningkat dari $22 miliar menjadi$29 miliar yang berarti orang Israel melarikan diri dengan investasi merekadi luar negeri.

Data tambahan yang diberikan oleh Organisasi KerjasamaEkonomi dan Pembangunan menunjukkan bahwa situasi struktural Israel sehubungandengan investasi asing tidak menggembirakan ketika negara tersebutmemberlakukan banyak pembatasan peraturan terhadap investasi asing.

Efek yang Menghancurkan

Mengomentari hal di atas pakar ekonomi NasrAbdel Karim mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Pusat InformasiPalestina bahwa dampak perang di Gaza pasti akan menghancurkan perekonomianIsrael.

Ia menjelaskan semakin lama perang di Gazaberlangsung maka dampaknya terhadap perekonomian Israel akan semakinberkepanjangan dan menjadi bencana besar.

Abdul Karim memperkirakan peringkat kreditIsrael akan turun dengan sangat cepat seiring dengan meningkatnya angkakemiskinan dan tingkat inflasi.

Dia menekankan bahwa modal asing tidak bisamenetap di lingkungan perang dan bahwa pelariannya dari Israel sehubungandengan perang Gaza dan eskalasi yang sedang berlangsung di wilayah utara sudahdiperkirakan terjadi. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied