Mon 5-May-2025

Rintihan untuk Dunia; Gaza Utara Sekarat Karena Kelaparan

Rabu 19-Juni-2024

Ketika umat Islam di seluruh dunia merayakanIdul Adha penduduk Jalur Gaza bagian utara merintih karena kelaparan yangsedang berlangsung sambil menyerukan dengan lantang: hentikan kelaparan diwilayah utara.

Tidak ada yang dimakan kecuali beberapa remahroti dan beberapa makanan kaleng dengan harga yang tidak masuk akal di tengahkeheningan global yang mencurigakan.

Kelaparan digunakan oleh Israel sebagai salahsatu senjata dalam perang genosida yang sedang berlangsung di Gaza yang sejauhini telah merenggut nyawa 40 warga Palestina dan ribuan orang menderitakekurangan gizi dan kekurusan parah.

Detail Kelaparan

Jurnalis Palestina Imad Zaqout mengungkaprincian kelaparan yang melanda Jalur Gaza bagian utara akibat pengepungan Israelyang dilakukan bersamaan dengan perang genosida yang sedang berlangsung.

Jurnalis Zaqout yang tinggal di Jalur Gazautara mengatakan dalam sebuah tweet di platform &ldquoX&rdquo: Di sini kami menjawab&ldquopertanyaan permanen: Bagaimana kondisi di Gaza utara?&rdquo

Dia menambahkan: &ldquoHanya tepung dan makanankaleng yang masuk ke wilayah utara dalam jumlah terbatas dan ini tidak pernahcukup karena bahan makanan lainnya tidak ada dan di sini kita berbicaratentang sayuran dan daging. mereka tidak ada dan saya menyebutkannya sebagaiklarifikasi karena beberapa orang mungkin menganggapnya sebagai barang mewah.&rdquo

Dia melanjutkan &ldquoOrang-orang di Gaza utarahidup dari tepung dan beberapa makanan kaleng dan menurut ahli gizi makanmakanan kaleng memiliki dampak negatif pada kesehatan manusia dalam jangkapanjang karena bahan pengawet yang dikandungnya.&rdquo

Zaqout mencontohkan bukan hanya ketakutan danteror yang mereka alami anak-anak tidak mendapatkan bahan-bahan pokok sepertisusu telur dan lain-lain begitu pula ibu hamil mereka justru mengalamipenderitaan yang sangat berat dalam hal gizi dan kesehatan.

&ldquoDan janganlah kita melupakan orang-orang sakitdan terluka yang menghadapi risiko kematian setiap menitnya karena kurangnyagizi dan layanan kesehatan serta kurangnya inkubator medis bagi mereka dalambentuk klinik dan rumah sakit yang menyediakan layanan kesehatan bagi mereka.&rdquo Tegasnya.

Mengenai air ia mengatakan &ldquoTidak ada yangsalah dengan air tersebut. Kami tidak tahu apa itu air bagaimana caramengolahnya atau bagaimana air tersebut sampai kepada kami melebihi 95%.&rdquo

Kehidupan di Tempat Penampungan

Mengenai kehidupan di pusat penampungan Zaqoutmenulis: &ldquoMengenai tempat berlindung ini adalah cerita yang panjang.Orang-orang di sini sangat menderita untuk mendapatkan tempat berlindungsetelah sekitar 80% rumah dan rumah di Gaza utara hancur pusat-pusatpenampungan seperti rumah sakit klinik dan sekolah menjadi sasaran pasukan penjajahIsrael selama berbulan-bulan perang rakyat Palestina tidak menemukan apa pununtuk melindungi mereka setelah kehancuran yang mengerikan ini dan merekabahkan tidak dapat menemukan apa pun untuk melindungi mereka setelah kehancuranbrutal ini.&rdquo

Mengenai sumber energi Zaqout mengatakan dalamtweetnya &ldquoIni menjadi mimpi buruk yang menjadi kenyataan. Penjajah Israelsejak hari-hari pertama perang menghancurkan seluruh jaringan listrik tidakmenyisakan apa pun dan sejumlah kecil orang menggunakan energi alternatif danbahkan sebagian besar hancur karena terus menerus menargetkan warga. rumahselama operasi militer yang menargetkan wilayah utara Gaza.&rdquo

Ia menyimpulkan dengan mengatakan &ldquoSaya tidakingin mengulangi pembicaraan mengenai situasi kesehatan dan rumah sakit karenasemua orang telah mengetahui bahwa sistem kesehatan sudah bobrok dan hanyamenyediakan sedikit layanan kesehatan dasar.&rdquo

Kemiskinan Gizi Parah

Sembilan dari 10 anak di Jalur Gaza menderitakemiskinan pangan yang parah hidup hanya dengan dua kelompok makanan ataulebih sedikit per hari. UNICEF melaporkan pada tanggal 6 Juni berdasarkan limaputaran data yang dikumpulkan antara Desember 2023 dan April 2024.

Lebih lanjut Famine Early Warning SystemsNetwork (FEWS NET) mencatat operasi militer Israel di Rafah telah mengganggujalur distribusi pangan dan mengurangi akses terhadap pangan.

Tingkat Berbahaya

Sementara itu juru bicara Program Pangan Dunia(WFP) di Timur Tengah Abeer Atifa mengatakan bahwa ketahanan pangan di JalurGaza mendekati tingkat berbahaya dan kelaparan mulai melanda lagi di JalurGaza utara.

Atifa mencatat dalam sebuah wawancara persbahwa kelaparan telah kembali terjadi di Gaza utara sehubungan dengan penutupanpenyeberangan Jalur Gaza yang ketat dan dipaksakan sebagai akibat dariberlanjutnya operasi militer Israel di Rafah.

Berdasarkan data setempat 40 warga yangsebagian besar adalah anak-anak gugur syahid akibat kelaparan yang melandawilayah utara khususnya selama berbulan-bulan sementara kematian mengancam3.500 anak. Sebab mereka menderita gizi buruk yang parah.

Dia menjelaskan bahwa angka akurat menunjukkanbahwa warga kekurangan kebutuhan pangan dasar dan bantuan tidak menjangkaumereka hingga dapat mencegah kelaparan. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied