Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina(UNRWA) mengkonfirmasi kematian 193 pekerjanya selama perang genosida di JalurGaza dan menambahkan bahwa ini adalah &ldquojumlah martir terbesar dalam sejarahPBB.&rdquo
UNRWA mengatakan dalam sebuah tweet di platformX &ldquoJalur Gaza mewakili tempat paling berbahaya di dunia bagi pekerja bantuan.&rdquo
UNRWA menyerukan penyelidikan atas pelanggaranyang dilakukan pendudukan terhadap mereka termasuk serangan terhadapgedung-gedung dan pusat-pusat perumahan warga sipil yang mengungsi di JalurGaza.
Dalam konteks yang sama Komisaris JenderalUNRWA Philippe Lazzarini sebelumnya mengkonfirmasi bahwa pegawai PBB telahmenjadi martir pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza danmencatat bahwa fasilitas organisasi tersebut rusak atau hancur.
Dia membenarkan bahwa penjajah Israel menangkapdan menyiksa pegawai badan tersebut dan memaksa mereka untuk mengakuikejahatan yang tidak mereka lakukan dalam upaya Israel menghancurkan badantersebut dan merusak reputasinya.
UNRWA didirikan pada tahun 1949 untuk menanganiurusan pengungsi ketika muncul isu pengungsi Palestina yang sebagian besarmengungsi ke Tepi Barat dan Jalur Gaza selain ke negara-negara tetangga diYordania Lebanon dan Suriah sebagai akibat dari krisis pendudukan wilayahPalestina pada tahun 1948 dan pengusiran warga Palestina dari tanah mereka.
Hingga hari ke-255 berturut-turut tentarapendudukan Israel melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza dengan dukunganAmerika dan Eropa ketika pesawat-pesawatnya mengebom sekitar rumah sakitgedung menara dan rumah-rumah warga sipil Palestina menghancurkannya di ataskepala mereka. penduduknya dan mencegah masuknya air makanan obat-obatandan bahan bakar.
Agresi pendudukan yang terus berlanjut terhadapGaza menyebabkan kematian 37.337 syahid dan melukai 85.299 lainnya selain itusekitar 17 juta orang dari populasi Jalur Gaza harus mengungsi menurut dataPBB. (at/pip)
