Mon 5-May-2025

UNICEF: Gaza Arena Perang Atas Anak-anak

Senin 17-Juni-2024

Juru bicara Dana Anak-anak PerserikatanBangsa-Bangsa (UNICEF) James Elder mengatakan bahwa pembunuhan danpenghancuran yang dilakukan tentara Israel di Jalur Gaza tidak akan membawaperdamaian bagi anak-anak atau wilayah tersebut. Dampak perang terhadapgenerasi muda menegaskan meluasnya dampak perang terhadap anak-anak di JalurGaza. Perang di Gaza adalah perang terhadap anak-anak tegasnya.

Elder &ndash yang saat ini berada di Gaza &ndashmengungkapkan keprihatinannya yang mendalam atas memudarnya harapan warga JalurGaza terutama di kalangan generasi muda dan mendesak dunia untuk mengambiltindakan untuk mengakhiri tragedi kemanusiaan ini. Ia menceritakan kisah-kisahmenyakitkan tentang anak-anak yang kehilangan keluarga dan rumah mereka sertamenderita kekurangan gizi dan trauma psikologis. Gencatan senjata perlu segerauntuk menyelamatkan nyawa anak-anak dan memberi mereka layanan kesehatan danpendidikan.

Pejabat PBB tersebut mengatakan dalam wawancarayang dipublikasikan di situs PBB &ldquoTidak ada yang normal dalam ketakutanterus-menerus yang dialami anak-anak di sini dan tidak ada yang normal dalamtiga malam terakhir pemboman terus menerus dan drone yang membuat anak-anaktidak bisa tidur. Tentu saja tidak ada yang normal dari luka mengerikan yangdialami anak-anak yang saya lihat beberapa jam lalu di Rumah Sakit Al-Aqsa.&rdquo

Elder menunjuk sejumlah kecil rumah sakit yangmasih mampu memberikan layanannya dari 36 rumah sakit yang beroperasi di Gazasebelum dimulainya agresi Israel di Gaza dan menggambarkan pemandangan yangdia amati selama kunjungannya baru-baru ini ke Al- Rumah Sakit Aqsa danberkata &ldquoSudah ramai karena sudah dalam keadaan darurat.&rdquo Perang dan adapuluhan orang dengan luka parah tergeletak di lantai dan kasur. Anak-anak denganluka parah akibat ledakan dan luka bakar.&rdquo

Dia menambahkan &ldquoSalah satu dokter mengatakankepada saya bahwa tidak ada rumah sakit di dunia yang dapat menahan tekananyang kita alami saat ini. Ada dokter Palestina di Gaza yang memiliki semangatluar biasa.&rdquo

Dia menekankan bahwa upaya mengirimkan bantuanke Jalur Gaza penuh dengan risiko. &ldquoSelama perang yang telah berlangsung selama8 bulan ini jumlah terbesar rekan-rekan saya di PBB yang terbunuh lebihbanyak dari konflik lainnya dalam sejarah PBB jadi persoalannya tidak semudahitu.&rdquo &ldquoKami membutuhkan dua kendaraan lapis baja setiap kali kami bergerak.&rdquo

Elder mengatakan dunia seharusnya merasa ngeridengan konsekuensi jangka panjang dari kehancuran institusi pendidikan di Gaza.&ldquoKita tahu bahwa semakin lama perang berlangsung semakin besar dampakpsikologis yang ditimbulkan pada anak-anak&rdquo tambahnya. UNICEF mengetahui halini dari Yaman atau Afghanistan. Kita sedang menghadapi ketidakpastian dalamhal kesehatan mental anak-anak.&rdquo

Elder mengakhiri pidatonya dengan mengatakanbahwa selama kunjungannya ke Gaza dia menyaksikan memudarnya harapan di antarapenduduk Jalur Gaza ketika agresi Israel terus berlanjut meskipun ada seruandan resolusi internasional.

Dia menambahkan &ldquoDengan cara yang menakutkanbanyak pemuda mengatakan kepada saya kata-kata yang menyatakan bahwa merekaberharap sebuah rudal akan menghantam tenda mereka di Kiyim.&rdquo Kini tragedi iniberakhir. Kita tidak bisa membiarkan dunia berbalik arah. Kita tidak bisamembiarkan hal ini menjadi normal. Tidak ada yang normal dalam krisiskekurangan gizi ini. Tidak ada yang normal dalam hal gencarnya pemboman ataukekejaman yang saya lihat di rumah sakit &ldquoAnak-anak dan keluarga mereka selaluberada dalam ketakutan.&rdquo Pungkas Elder. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied